Timnas Skotlandia Menang Dramatis 4-2 Atas Timnas Denmark dan Pastikan Lolos ke Piala Dunia 2026

Sumber: @mediaindonesia
Timnas Skotlandia akhirnya memastikan diri kembali ke panggung Piala Dunia 2026 setelah menaklukkan Timnas Denmark 4-2 dalam salah satu pertandingan paling dramatis sepanjang perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Untuk pertama kalinya sejak 1998, The Tartan Army kembali merayakan momen bersejarah ketika peluit panjang berbunyi di Hampden Park.
Pertandingan ini berlangsung dengan penuh tekanan dan emosi. Skotlandia sempat unggul, kemudian dikejar dua kali, namun bangkit dengan cara paling heroik. Dua gol di masa injury time menjadi penentu yang membawa mereka lolos otomatis tanpa harus melalui babak play-off sebuah skenario yang begitu mereka hindari setelah pengalaman pahit di edisi sebelumnya.
Keberhasilan ini menandai puncak dari perjalanan panjang Skotlandia yang sejak awal tidak dijagokan untuk menjuarai grup. Namun, konsistensi, mentalitas kerja keras, dan keberanian bermain agresif memberikan hasil yang luar biasa. Mereka kini menunggu undian putaran final pada 5 Desember nanti untuk mengetahui lawan-lawan di turnamen utama yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Jalannya Laga: Aksi Balas Gol yang Bikin Jantung Berdebar
Pertandingan baru berjalan tiga menit ketika Scott McTominay mencuri perhatian dengan gol salto yang langsung menggetarkan stadion. Gelandang Manchester United itu memanfaatkan kemelut di kotak penalti untuk melepas tendangan akrobatik yang tidak mampu diantisipasi Kasper Schmeichel.
Denmark kemudian mencoba meningkatkan tempo dan berhasil menyamakan skor lewat penalti Rasmus Hojlund. Keputusan VAR yang memvonis pelanggaran Andy Robertson membuat tekanan bagi Skotlandia semakin tinggi. Namun, pertandingan ini semakin memanas ketika Rasmus Kristensen mendapatkan kartu kuning kedua, memaksa Denmark bermain dengan sepuluh pemain.
Skotlandia memanfaatkan situasi itu dengan terus menekan. Lawrence Shankland kembali menambah pundi golnya untuk timnas melalui penyelesaian tajam pada menit ke-80. Namun drama tidak berhenti di situ. Patrick Dorgu memberi kejutan dengan gol penyeimbang yang membuat publik tuan rumah terdiam sejenak.
Meski demikian, atmosfer penuh ketegangan justru menjadi bahan bakar bagi para pemain Skotlandia.
Dua Gol Injury Time yang Mengubah Takdir
Ketika laga seakan akan berakhir imbang, Kieran Tierney tampil sebagai pahlawan. Bek sayap Arsenal itu melepaskan tembakan jarak jauh yang melengkung masuk ke pojok gawang Denmark pada menit 90+3. Gol itu membuat Hampden Park bergemuruh.
Belum sempat suasana mereda, Kenny McLean menambah gol keempat melalui sepakan luar biasa dari tengah lapangan. Momen tersebut menegaskan kemenangan telak Skotlandia sekaligus menghapus trauma kegagalan selama hampir tiga dekade.
Dua gol dramatis itu menjadi simbol perlawanan, keberanian, dan semangat generasi baru sepak bola Skotlandia. Mereka menolak takdir pahit dan menulis kisah baru yang membanggakan.
Peran Besar Steve Clarke dalam Kebangkitan Skotlandia
Keberhasilan ini tidak lepas dari tangan dingin Steve Clarke. Pelatih berpengalaman itu kini tercatat sebagai manajer pertama yang membawa Skotlandia ke tiga turnamen besar secara beruntun. Sebelum laga melawan Denmark, Clarke memberikan pesan tegas kepada pemainnya: bermainlah dengan keyakinan, bukan ketakutan.
Nasihat itu terbukti tepat. Tim tampil tanpa grogi di momen besar dan tetap disiplin meski permainan berlangsung dengan ritme tinggi. Clarke juga berani membuat keputusan taktis yang tepat saat laga memasuki masa-masa krusial.
Kini, Clarke dan skuadnya layak menerima pujian atas perjalanan luar biasa ini. Mereka tidak hanya lolos, tetapi melakukannya dengan cara yang heroik dan mengesankan.
Menuju Putaran Final dengan Kepercayaan Diri Tinggi
Dengan tiket Piala Dunia 2026 di tangan, Skotlandia membawa modal mental yang sangat besar menuju turnamen nanti. Performa luar biasa dalam kualifikasi, terutama kemenangan dramatis atas Denmark, memberi sinyal bahwa mereka bukan lagi tim yang hanya meramaikan kompetisi.
Generasi ini telah membuktikan kualitasnya. Kini, The Tartan Army boleh bermimpi lebih besar untuk tampil menggebrak di panggung dunia.
