
Tesla Model Y. Foto: Tesla.com
Tesla kembali menarik perhatian dengan pengumuman peluncuran Model Y versi lebih murah yang dijadwalkan pada 7 Oktober waktu Amerika Serikat. Kendaraan listrik ini hadir sebagai varian yang lebih sederhana, bukan model baru secara keseluruhan.
Pengumuman ini menegaskan strategi Tesla untuk memperluas pasar dengan menawarkan pilihan harga lebih kompetitif. Elon Musk, CEO Tesla, mengonfirmasi sejak musim panas lalu bahwa Model Y terbaru akan hadir dalam versi yang disederhanakan agar lebih terjangkau.

Dari video teaser yang diunggah di platform sosial X, terlihat bahwa Model Y murah tidak dilengkapi dengan lampu LED bar khas dan layar hiburan untuk kursi belakang. Selain itu, mobil ini juga menghilangkan atap panorama serta lampu ambient untuk menekan biaya produksi.
Sampai saat ini, belum ada informasi resmi mengenai jarak tempuh varian ini. Namun, kemungkinan terdapat pengurangan kapasitas baterai baik secara fisik maupun melalui pembatasan perangkat lunak, seperti yang pernah diterapkan Tesla sebelumnya.
Harga Model Y termurah saat ini sekitar US$ 46.380 (sekitar Rp 771,8 juta, dengan kurs Rp 16.637/US$) . Dengan peluncuran varian lebih murah ini, Tesla menargetkan harga lebih rendah, bahkan mendekati US$ 35.000 (sekitar Rp 582,3 juta) — untuk memperluas basis pelanggan di tengah persaingan ketat pasar mobil listrik.
Produksi awal varian ini telah dimulai sejak Juni 2025, dengan rencana produksi massal pada paruh kedua tahun ini. Tesla juga berupaya menghindari kompleksitas produksi, terutama menjelang berakhirnya insentif pajak kendaraan listrik di Amerika Serikat pada 30 September lalu.
Strategi Elon Musk Tingkatkan Penjualan
Penurunan penjualan Tesla di 2025 menjadi tantangan besar. Perusahaan kini sangat bergantung pada Model 3 dan Model Y yang mulai jenuh pasar. Varian Model Y yang lebih terjangkau diharapkan dapat mengangkat kembali penjualan dan mempertahankan pertumbuhan.
Selain itu, Tesla menghadapi persaingan dari produsen global seperti General Motors, Toyota, dan Volkswagen yang menawarkan lini produk lebih beragam. Bahkan posisi Tesla sebagai raja mobil listrik global telah disalip oleh BYD.
Peluncuran Model Y murah menjadi bagian strategi untuk menjaga daya saing serta meningkatkan volume penjualan di tengah perlambatan pasar mobil listrik AS.
Elon Musk mengakui bahwa banyak calon pembeli ingin memiliki mobil Tesla, namun keterbatasan dana menjadi kendala utama. Dengan hadirnya varian Model Y yang lebih ekonomis, Tesla berharap dapat menjawab kebutuhan pasar tersebut dan memperkuat posisinya di industri kendaraan listrik.
