Tesla Catat Lonjakan 181 Persen di Pasar China, Pengiriman Model 3 Kini Antre hingga 2026
Tesla mencatat lonjakan permintaan signifikan di pasar China, dengan peningkatan penjualan hingga 181 persen sepanjang November 2025. Kondisi ini berdampak pada mundurnya jadwal pengiriman sejumlah varian Model 3 hingga Februari 2026, menunjukkan minat konsumen yang kuat terhadap sedan listrik mereka di tengah persaingan ketat kendaraan energi baru (NEV) di Negeri Tirai Bambu.
Lonjakan pesanan ini terjadi seiring strategi Tesla mendorong pembelian kendaraan inventori dan penyesuaian harga pada periode akhir tahun. Peningkatan pesanan yang masif ini kemudian berimbas langsung pada waktu tunggu pengiriman, terutama untuk varian dengan permintaan tinggi.
Antrean Model 3 Long Range RWD Mundur ke Februari 2026
Berdasarkan informasi di situs resmi Tesla China, konsumen yang memesan Model 3 Long Range Rear-Wheel Drive (RWD) dengan spesifikasi kustom kini harus menunggu hingga Februari 2026 untuk menerima kendaraan mereka. Varian ini dipasarkan dengan harga mulai RMB 259.500, setara sekitar Rp571 juta.
Model 3 Long Range RWD merupakan varian kedua termurah dari total empat varian Model 3 yang dijual di China. Varian standar entry-level ditawarkan mulai RMB 235.500 (sekitar Rp518 juta), sedangkan varian Long Range All-Wheel Drive (AWD) dibanderol RMB 285.500 (sekitar Rp628 juta). Varian performa tertinggi menjadi yang termahal dengan harga RMB 339.500 (sekitar Rp747 juta).
Tesla juga mencatat bahwa waktu tunggu varian performa tetap berada di Februari 2026. Dua varian lainnya masih menunjukkan estimasi pengiriman lebih singkat, yakni sekitar 4 hingga 6 minggu.
Unit Ready Stock Tersedia Jelang Akhir Tahun
Meski antrean pengiriman kian panjang, Tesla memastikan seluruh lini Model 3 di China masih memiliki unit ready stock. Perusahaan secara aktif mengimbau konsumen untuk memilih kendaraan yang tersedia di inventori agar pengiriman dapat dilakukan sebelum akhir tahun.
Langkah ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah China yang akan mengurangi insentif pembebasan pajak pembelian kendaraan energi baru (NEV) mulai tahun depan. Konsumen yang menerima kendaraan pada 2026 berpotensi menanggung beban pajak lebih tinggi dibandingkan pengiriman tahun ini.
Sejak 20 November, Tesla juga mulai mendorong pembelian unit inventori yang telah diproduksi untuk mempercepat penyerapan pasar menjelang tutup tahun.
Tidak hanya Model 3, antrean pengiriman panjang juga terjadi pada lini Model Y. Hampir seluruh konfigurasi kustom Model Y kini menunjukkan estimasi pengiriman Februari 2026, dengan pengecualian varian entry-level yang dijadwalkan dikirim pada Januari 2026.
Kondisi ini mencerminkan tingginya permintaan Tesla di segmen SUV listrik, yang menjadi salah satu kontributor utama peningkatan pemesanan di pasar China.
Penjualan Tesla di China Hadapi Tekanan Tahunan
Di sisi lain, data dari China Passenger Car Association (CPCA) menunjukkan bahwa penjualan ritel Tesla di China pada November tercatat 73.145 unit, turun 0,47 persen secara tahunan dan menandai kontraksi selama lima bulan berturut-turut. Secara kumulatif, penjualan ritel Tesla di China sepanjang Januari hingga November mencapai 531.855 unit, turun 7,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, lonjakan pemesanan hingga 181 persen dalam periode tertentu mengindikasikan adanya pemulihan minat konsumen, terutama menjelang akhir tahun dan perubahan kebijakan pajak NEV. Perkembangan ini memperlihatkan dinamika pasar kendaraan listrik China yang semakin kompleks, di mana fluktuasi penjualan tahunan dapat berjalan beriringan dengan lonjakan permintaan jangka pendek dan antrean pengiriman yang kian panjang.