Situasi Rumit, Barcelona Berpeluang Larang Lamine Yamal Main untuk Spanyol
Barcelona tengah mengambil langkah tegas untuk menghalangi Lamine Yamal tampil bersama Timnnas Spanyol dalam dua laga kualifikasi Piala Dunia melawan Georgia dan Bulgaria pada bulan depan. Keputusan ini muncul sebagai reaksi atas kondisi cedera pemain muda itu yang semakin memburuk usai jeda internasional sebelumnya.
Lamine Yamal dikabarkan mengalami perburukan cedera otot paha akibat dipaksa bermain dengan bantuan obat pereda nyeri. Media asal Catalan, ARA, melaporkan Barcelona sedang menyiapkan strategi agar sang pemain tak dipanggil membela Spanyol pada pertandingan 11 dan 14 Oktober mendatang.
Rencana Barcelona dan Sikap Pelatih Hansi Flick
Pelatih Barcelona, Hansi Flick, disebut akan menurunkan Yamal dalam pertandingan melawan Paris Saint-Germain dan Sevilla pekan ini sebelum mengajukan penolakan resmi kepada federasi sepak bola Spanyol. Sikap keras ini dipicu pengalaman buruk saat Yamal memperkuat timnas dalam kondisi cedera yang belum sepenuhnya pulih.
Setelah dua kali bermain, cedera Yamal justru memburuk, memaksa dirinya absen dalam empat pertandingan penting Barcelona, termasuk laga pembuka Liga Champions kontra Newcastle. Flick secara terbuka menyatakan kekecewaannya terhadap penanganan tim nasional.
“Lamine Yamal tidak dapat bermain. Dia berangkat bersama tim nasional dalam kondisi cedera dan tidak berlatih sama sekali,” kata Flick dalam konferensi pers menjelang pertandingan melawan Valencia, 14 September. “Mereka memberikannya obat pereda nyeri supaya bisa turun bermain. Mereka sudah unggul tiga gol di setiap pertandingan, tetapi dia tetap dimainkan lebih dari 70 menit.” Flick menegaskan, “Itu bukan cara yang tepat untuk merawat seorang pemain.”
Dampak Cedera bagi Barcelona dan Isu Beban Berlebihan pada Pemain Muda
Kondisi Yamal berimbas besar bagi Barcelona yang harus menjalani serangkaian laga penting tanpa kehadiran bintang muda mereka. Cedera ini memicu perdebatan terkait beban berlebihan yang dialami pesepakbola muda di level tertinggi.
FIFPRO, organisasi pemain sepak bola internasional, memperingatkan risiko cedera jangka panjang akibat jadwal padat bagi pemain muda. Dalam laporan terbaru, mereka menjadikan kasus Yamal sebagai contoh ekstrem pemain yang terlalu sering tampil di usia muda. Sebelum berusia 19 tahun, Yamal sudah tampil sebanyak 130 kali, melebihi catatan legenda Barcelona, Andres Iniesta.
FIFPRO menegaskan bahwa padatnya jadwal harus mendapat perhatian serius dari klub dan federasi agar manajemen rotasi pemain muda seperti Yamal dapat dievaluasi lebih baik.
Performa Yamal dan Tantangan Barcelona ke Depan
Meski baru pulih dari cedera, Yamal langsung memberikan kontribusi positif dalam laga terakhir Barcelona melawan Real Sociedad. Sebagai pemain pengganti, ia menyumbang assist untuk gol kemenangan Robert Lewandowski. Sebelumnya, dalam tiga laga awal La Liga, Yamal mengoleksi dua gol dan dua assist yang mengesankan.
Barcelona kini bersiap menghadapi pekan berat sebelum jeda internasional. Tim asuhan Flick akan menjamu Paris Saint-Germain di Liga Champions, kemudian bertandang ke markas Sevilla. Blaugrana saat ini memimpin klasemen La Liga dengan 19 poin, unggul satu angka dari Real Madrid dan belum terkalahkan sepanjang musim ini.