Scott McTominay Ungkap Penyebab Lebih Memilih Timnas Skotlandia Ketimbang Timnas Inggris

Sumber: Getty Images Sport
Scott McTominay kini dikenal sebagai salah satu gelandang paling menonjol di sepak bola Eropa. Dari pemain yang kerap dipertanyakan posisinya di Manchester United, ia menjelma menjadi juara Serie A bersama Napoli, MVP liga, hingga masuk daftar nominasi Ballon d’Or. Namun, jauh sebelum mencapai puncak karier itu, keputusan besar yang ia buat pada 2018 menjadi titik balik yang mengubah jalan hidupnya: memilih memperkuat Timnas Skotlandia ketimbang Timnas Inggris.
Keputusan itu bukan hanya soal garis keturunan dari sang ayah yang lahir di Helensburgh, melainkan perjalanan emosional yang dibangun melalui pertemuan penting, pengaruh para pelatih, serta panggilan identitas yang semakin ia rasakan seiring waktu.
Awal Mula: Ketika Jose Mourinho Menjadi Penentu
Perjalanan menuju pengambilan keputusan tersebut berawal ketika Alex McLeish, yang kembali menjabat sebagai pelatih Skotlandia pada 2018, melakukan perjalanan ke Manchester untuk menemui McTominay. Saat itu badai salju besar melanda Inggris, hampir membuat McLeish membatalkan rencananya.
Namun ia tetap memaksa melanjutkan perjalanan yang kemudian terbukti sebagai salah satu langkah terpenting dalam sejarah sepak bola Skotlandia modern. Sebelumnya, manajer Manchester United kala itu, Jose Mourinho, memberi isyarat kepada media bahwa Inggris berpotensi kehilangan McTominay. Mourinho menilai Gareth Southgate bergerak terlalu lambat, sementara Skotlandia menunjukkan ketertarikan lebih serius.
“Jose memberi wawancara yang menyatakan England berisiko kehilangan Scott. Itu mendorong saya untuk segera bertindak,” ujar McLeish dalam wawancara dengan Telegraph Sport.
Pertemuan akhirnya terjadi di Carrington. McLeish, Mourinho, dan McTominay duduk bersama. Menurut McLeish, sang gelandang muda terlihat antusias, namun masih membutuhkan dorongan kecil sebelum benar-benar mantap.
“Saya merasa Scott menghargai usaha saya datang menemuinya di tengah badai. Itu membuat perbedaan,” tutur McLeish.
Keputusan pun condong ke Skotlandia, dan sisanya menjadi sejarah.
Percikan Perubahan: Dari Keterpurukan hingga Bangkit
Momen lain yang sangat memengaruhi perjalanan McTominay terjadi pada 2023, ketika kariernya memasuki fase sulit di Manchester United. Ia jarang tampil sebagai starter di bawah Erik ten Hag dan kehilangan senyum yang dulu menghiasi wajahnya.
Saat jeda internasional, pelatih Skotlandia Steve Clarke mengajak McTominay berbicara secara pribadi. Pertanyaan sederhana Clarke “Ke mana senyummu pergi?” menjadi kalimat yang menyentuh sang pemain.
McTominay mengaku seolah beban besarnya terangkat setelah percakapan itu. Sejak saat itu, ia tampil lebih lepas, lebih agresif, dan lebih percaya diri.
Hasilnya terlihat jelas: 13 gol ia cetak untuk Skotlandia setelah percakapan tersebut, puncaknya adalah gol overhead sensasional melawan Denmark pada laga penentuan Piala Dunia 2026. Gol itu bukan hanya memastikan Skotlandia lolos ke turnamen terbesar dunia untuk pertama kalinya dalam 28 tahun, tapi juga membuat McTominay masuk nominasi FIFA Puskas Award.
Transformasi di Napoli: Dari Keraguan Menjadi Ikon Penting
Transfer senilai £25,7 juta ke Napoli pada 2024 dianggap banyak orang sebagai titik balik kariernya di level klub. Namun bagi McTominay, fondasi perubahan itu sudah dimulai sejak ia menemukan kembali identitas dan kenyamanannya di tim nasional.
Di Napoli, McTominay berkembang pesat di bawah asuhan Antonio Conte. Ia bukan hanya menjadi pemain kunci, tetapi juga wajah dari perubahan besar di klub tersebut. Delapan dari 12 golnya musim lalu adalah gol pembuka yang membuat penggemar memberi julukan “Apribottiglie” atau Pembuka Botol.
Kultur lokal begitu ia nikmati: belajar bahasa Italia dua kali seminggu, menyelami tradisi kota, hingga menjadi wajah mural di dinding-dinding Naples. Julukan seperti “Braveheart”, “McTerminator”, hingga “McFratm” bermunculan menggambarkan kecintaan publik pada dirinya.
Menurut sumber internal klub, kesuksesan McTominay lahir dari ketangguhan mental:
“Dia bisa melakukan segalanya. Profesional, gigih, dan selalu berkembang.”
Puncak Kebanggaan Timnas Skotlandia
Bagi Alex McLeish, keputusan McTominay memilih Skotlandia kini terbukti tak ternilai. Ia menjadi salah satu pilar terbesar dalam membawa negaranya kembali ke Piala Dunia.
“Orang lupa, dia dulu striker di akademi. Naluri golnya luar biasa. Scott kini menjadi penggerak Skotlandia,” ujar McLeish.
Dengan karier yang semakin menanjak dan status ikon di klub dan negara, keputusan McTominay pada 2018 bukan hanya tepat tetapi telah mengubah sejarah Skotlandia secara keseluruhan.
