Kekecewaan Mohamed Salah yang terungkap dalam sebuah wawancara belakangan ini menimbulkan pertanyaan mengenai suasana di ruang ganti Liverpool. Keputusan manajer Arne Slot untuk membangkucadangkan penyerang asal Mesir itu dalam tiga laga beruntun memicu pernyataan blak-blakan Salah yang merasa diperlakukan tidak adil.

Salah, yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi Liverpool selama ini, menyatakan rasa kecewanya karena merasa berhak mendapatkan perlakuan yang lebih baik. Penurunan performa Salah, yang baru mencetak empat gol dalam 13 pertandingan Liga Inggris, menjadi alasan Arne Slot menurunkan jam terbangnya, terlebih di saat Liverpool sangat membutuhkan kemenangan.

Situasi ini sontak memunculkan spekulasi mengenai masa depan Salah di Anfield. Pernyataan pemain berusia 33 tahun itu diyakini dapat mengganggu keharmonisan tim. Namun, kiper Liverpool, Alisson Becker, memberikan pandangan berbeda mengenai dampak wawancara tersebut terhadap tim.

Alisson, yang pernah satu tim dengan Salah di AS Roma, mengungkapkan bahwa situasi di ruang ganti tidak sepanas yang diperkirakan. “Setelah wawancara itu, saya pikir ya akan sangat aneh nuansanya, tapi ternyata tidak. Sekali lagi, kami adalah pria dewasa. Ini adalah soal situasi personal dan kami menerimanya,” ujar Alisson.

Ia menambahkan bahwa fokus tim saat ini adalah pertandingan krusial melawan Inter Milan. “Kami memainkan laga terakhir pada Sabtu malam dan tidak ada banyak waktu ya, jadi waktu yang kami habiskan bersama di pusat latihan terpakai untuk istirahat, memulihkan diri, dan fokus ke laga melawan tim besar, Inter Milan,” imbuhnya, menekankan profesionalisme para pemain dalam menghadapi situasi tersebut.