Rafael Louzan Pastikan Kondisi Timnas Spanyol Aman Usai Ketegangan Carvajal dan Yamal di El Clasico

Sumber: Getty Images Sport
Pertandingan El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona di Santiago Bernabeu, Sabtu (26/10/2025), tak hanya menyajikan aksi kelas dunia, tetapi juga drama panas di akhir laga. Dua pemain Timnas Spanyol, Dani Carvajal dan Lamine Yamal, terlibat adu mulut sengit yang nyaris memicu keributan besar di lapangan.
Insiden bermula ketika Carvajal terlihat melayangkan komentar kepada Yamal dengan gestur yang menunjukkan ketidaksenangan terhadap perilaku pemain muda Barcelona itu. Yamal, yang dikenal memiliki kepribadian berani, langsung membalas ucapan sang bek kanan. Aksi saling ejek pun terjadi, hingga beberapa pemain dari kedua tim turun tangan untuk memisahkan keduanya.
Laga sendiri berakhir dengan kemenangan Real Madrid 2-1, namun momen panas antara dua penggawa La Roja tersebut menjadi bahan pembicaraan utama di media Spanyol dalam beberapa hari terakhir.
Rafael Louzan: “Tidak Akan Ada Dampak di Timnas”
Menanggapi situasi ini, Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Rafael Louzan, menegaskan bahwa insiden tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap keharmonisan di skuad Timnas Spanyol. Ia menyebut pertikaian antara Carvajal dan Yamal sebagai bagian dari tensi tinggi dalam laga sebesar El Clasico.
“Saya tidak suka keributan, saya orang yang suka berdamai,” ujar Louzan dalam wawancara dengan El Partidazo de COPE. “Pertandingan seperti El Clasico selalu penuh emosi dan tekanan besar. Apa yang terjadi antara Carvajal dan Yamal adalah hal yang wajar dalam momen panas seperti itu. Saya yakin masalah tersebut tidak akan berlanjut.”
Louzan juga menegaskan bahwa baik Carvajal maupun Yamal tetap akan menjadi bagian penting dari proyek jangka panjang La Roja.
“Mereka berdua adalah pemain luar biasa yang sangat kami butuhkan. Baik Carvajal dengan pengalamannya maupun Yamal dengan bakat mudanya keduanya adalah ikon sepak bola Spanyol. Tidak ada alasan untuk memperbesar masalah ini,” tegas Louzan.
Kekhawatiran Soal Ruang Ganti Timnas
Meski Louzan berusaha menenangkan situasi, sejumlah pengamat sepak bola Spanyol tetap menyoroti potensi dampak insiden ini terhadap suasana ruang ganti Timnas Spanyol. Rivalitas antara pemain Real Madrid dan Barcelona memang kerap menjadi isu sensitif, terutama setelah sejarah kelam di era Jose Mourinho dan Pep Guardiola yang sempat memecah ruang ganti La Roja satu dekade silam.
Namun, Louzan memastikan bahwa kondisi kali ini berbeda. “Kami punya atmosfer tim nasional yang jauh lebih sehat sekarang. Semua pemain paham bahwa mereka mewakili negara, bukan klub,” katanya.
De la Fuente Bergerak Cepat
Sementara itu, pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, disebut telah mengambil langkah cepat untuk menenangkan kedua pemain. Menurut laporan dari El Desmarque, De la Fuente langsung menghubungi Carvajal dan Yamal tidak lama setelah pertandingan berakhir untuk memastikan hubungan keduanya tetap baik.
De la Fuente juga dilaporkan memantau kondisi fisik Carvajal yang mengalami cedera lutut dalam laga tersebut. Cedera itu dikhawatirkan cukup serius dan bisa membuat bek kanan Real Madrid itu absen hingga akhir 2025. Jika benar, hal itu menjadi kehilangan besar bagi La Roja yang tengah mempersiapkan skuad untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sumber internal federasi menyebut, komunikasi antara De la Fuente dan para pemain berjalan baik, dan tidak ada ketegangan lebih lanjut setelah insiden itu.
Fokus ke Piala Dunia 2026
Baik Carvajal maupun Yamal merupakan bagian penting dari kesuksesan Spanyol menjuarai Euro 2024. Keduanya tampil menonjol di bawah arahan De la Fuente dan menjadi simbol perpaduan generasi pengalaman Carvajal yang matang dan talenta muda Yamal yang luar biasa.
Karena itu, RFEF berharap insiden kecil ini segera dilupakan agar fokus tim tetap terarah menuju Piala Dunia 2026. Louzan bahkan menyebut keduanya sebagai teladan bagi pemain muda lain.
“Yang terpenting adalah bagaimana mereka belajar dari situasi ini. Sepak bola penuh emosi, tetapi profesional sejati tahu kapan harus berhenti,” tutup Louzan.
Dengan langkah cepat federasi dan pelatih, situasi diyakini akan segera mereda. Bagi publik Spanyol, yang terpenting adalah menjaga harmoni tim nasional agar tetap solid dalam perjalanan menuju kompetisi terbesar dunia.
