Pertamina Perkuat Portofolio Hulu Lewat Akuisisi Dua Blok Migas Produktif di Angola, Nilai Transaksi 3 Triliun

Iklan

Afiliasi PT Pertamina (Persero) kembali memperluas jejak portofolio hulu minyak dan gas (migas) di benua Afrika. Kali ini, Etablissements Maurel & Prom S.A. (Maurel et Prom/M&P Group), perusahaan migas asal Prancis yang mayoritas sahamnya dikuasai anak usaha Pertamina, resmi menandatangani perjanjian jual beli saham (share purchase agreement/SPA). Akuisisi ini mencakup sebagian hak partisipasi di dua blok migas lepas pantai Angola.

Dalam transaksi senilai US$195 juta atau sekitar Rp 3,06 triliun tersebut, M&P Group menggandeng BW Energy Limited. Keduanya akan bersama-sama mengakuisisi 20 persen hak partisipasi (participating interest/PI) di Blok 14 serta 10 persen PI di Blok 14K dari Azule Energy, yang sebelumnya merupakan operator di kedua wilayah kerja tersebut. Porsi yang akan dikelola anak usaha PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) melalui M&P adalah masing-masing 10 persen untuk Blok 14 dan 5 persen untuk Blok 14K.

Target Penyelesaian Akuisisi Pertengahan 2026

Manajemen M&P memperkirakan proses akuisisi ini akan rampung sepenuhnya pada pertengahan 2026. Saat ini, transaksi tersebut masih dalam tahap menunggu persetujuan dari otoritas terkait di Angola. Selain itu, sejumlah persyaratan administratif dan ketentuan penutupan lainnya juga perlu dipenuhi.

Chief Executive Officer Maurel et Prom, Olivier de Langavant, menyatakan akuisisi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat eksistensi perusahaan di Angola. Negara tersebut dikenal sebagai salah satu produsen minyak utama di Afrika.

“Kami sangat senang mengumumkan akuisisi bersama ini dengan BW Energy, yang menandai tonggak penting dalam perluasan portofolio M&P di Angola,” ujar Langavant dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (22/12/2025). Ia menegaskan bahwa kedua blok tersebut adalah aset migas berkualitas tinggi yang sudah berproduksi. Aset ini diyakini mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap cadangan serta tingkat produksi perusahaan ke depan.

Blok Migas Berproduksi dengan Infrastruktur Matang

Blok 14 merupakan blok migas lepas pantai yang dioperasikan oleh Chevron. Blok ini saat ini memproduksi sekitar 40.000 barel minyak per hari (bopd) dari sembilan lapangan minyak aktif. Dengan kepemilikan efektif sebesar 10 persen, M&P diproyeksikan akan memperoleh sekitar 4.000 bopd dari blok tersebut.

Sementara itu, Blok 14K merupakan pengembangan bersama antara Angola dan Republik Kongo yang terhubung langsung dengan infrastruktur Blok 14. Produksi Blok 14K saat ini berada di kisaran 2.000 bopd. Porsi produksi yang berpotensi diamankan M&P diperkirakan sekitar 100 bopd.

Langavant menambahkan, akuisisi ini melengkapi portofolio M&P yang sudah ada di Angola. Portofolio tersebut mencakup produksi di Blok 3/05 dan 3/05A, aktivitas eksplorasi di Blok 3/24 yang diperoleh pada Oktober 2025, serta proyek pembangkit listrik tenaga surya Quilemba yang masih dalam tahap konstruksi.

Iklan

Nilai Transaksi dan Skema Pembayaran

Total transaksi akuisisi kedua blok migas tersebut mencapai US$195 juta atau setara sekitar Rp 3,06 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi kewajiban M&P tercatat sebesar US$97,5 juta atau sekitar Rp 1,53 triliun.

Sebagai tanda jadi, M&P akan membayarkan uang muka sebesar US$6 juta atau sekitar Rp 94,2 miliar dari total uang muka US$12 juta. Sisa pembayaran akan dilunasi setelah seluruh proses transaksi dinyatakan efektif.

Selain nilai dasar transaksi, terdapat pula mekanisme pembayaran tambahan atau contingent payment dengan nilai maksimal mencapai US$115 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun. Dari total tersebut, porsi M&P mencapai US$57,5 juta atau sekitar Rp 902,75 miliar.

Pembayaran tambahan ini bersifat bersyarat. Pembayaran hanya akan direalisasikan apabila sejumlah parameter terpenuhi, antara lain harga minyak mentah Brent melampaui ambang batas yang telah disepakati pada periode 2026–2028, serta tercapainya target produksi tertentu.

Profil Blok dan Kontrak Jangka Panjang

Blok 14 berlokasi sekitar 60 hingga 150 kilometer dari lepas pantai Cabinda, Angola. Kedalaman laut di area ini berkisar antara 200 hingga 1.600 meter. Sejak pertama kali berproduksi pada 1999, blok ini telah mencatatkan produksi kumulatif lebih dari 900 juta barel minyak.

Produksi Blok 14 didukung oleh dua fasilitas pengolahan utama dengan kapasitas gabungan sekitar 300.000 bopd. Fasilitas ini juga dilengkapi sistem kompresi gas dan injeksi air berskala besar. Lisensi produksi Blok 14 saat ini berlaku hingga 2038.

Adapun Blok 14K terhubung kembali ke Blok 14 melalui pipa bawah laut sepanjang 43 kilometer. Blok ini memiliki skema fiskal yang dinilai kompetitif dengan masa berlaku lisensi produksi hingga 2030.

Peran Strategis Pertamina di Portofolio Global

Sebagai catatan, Pertamina melalui PIEP menguasai 71,09 persen saham Maurel et Prom. Kepemilikan ini tercapai setelah akuisisi yang diselesaikan pada 2017. Melalui M&P yang berbasis di Paris, Pertamina secara tidak langsung memiliki eksposur terhadap berbagai aset migas di Afrika dan Amerika Latin.

Selain itu, Maurel et Prom juga tercatat memiliki 20,46 persen saham Seplat Energy. Perusahaan ini merupakan salah satu operator migas utama di Nigeria yang sahamnya tercatat di Bursa London dan Bursa Lagos.

Langkah akuisisi ini mempertegas strategi Pertamina dalam memperluas portofolio hulu migas internasional. Hal ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia melalui anak usahanya di proyek-proyek energi berskala global.

Iklan