Persib Bandung Kembali Menelan Kekalahan di BRI Super League, Pengamat Bongkar Penyebab Kekalahan
Persib Bandung harus menelan kekalahan yang kembali menyakitkan dalam lanjutan BRI Super League 2025/2026 pada Sabtu (27/9/2025). Bertanding di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Maung Bandung tumbang 1-2 dari kuda hitam Persita Tangerang.
Dua gol Persita berhasil dicetak oleh Javlon Guseynov dan Esal Sahrul, sementara satu-satunya gol balasan Persib dicetak oleh Beckham Putra. Kekalahan ini menjadi sorotan publik, terutama karena Persib adalah juara bertahan yang diharapkan bisa tampil dominan.
Pengamat Sepak Bola Bongkar Faktor Kekalahan Persib
Pengamat sepak bola nasional, Binder Singh, memberikan analisisnya melalui kanal YouTube pribadinya, Bola Bung Binder. Menurutnya, kekalahan ini menjadi yang kedua dialami Persib di laga tandang, setelah sebelumnya kalah dengan skor yang sama dari Persijap Jepara.
“Bagi Persib Bandung ini adalah kekalahan kedua mereka yang dua-duanya mereka alami di partai tandang. Sebelumnya Persib juga kalah dari Persijap Jepara dengan skor yang sama 2-1,” ujar Binder.
Binder juga menepis anggapan bahwa faktor lokasi pertandingan di Bali menjadi penyebab kekalahan. Ia menjelaskan bahwa perubahan venue bukan keputusan dari operator liga, melainkan kesepakatan antara tim tuan rumah dan tamu.
“Pertandingan ini digelar di Bali, tapi saya pikir bukan itulah alasan yang membuat Persib kalah. Saya awalnya juga bingung kenapa pertandingan ini dimainkan di Bali. Tapi setelah cek media, saya tahu bahwa keputusan pindah venue bukan atas kehendak ILeague atau operator liga,” katanya.
“Perubahan diajukan tim tuan rumah dan disepakati oleh tim tamu, baru kemudian ILeague menyetujui setelah kedua pihak sepakat. Informasi ini saya dapatkan dari media,” tambah Binder.
Persib Bermain Baik, Tapi Persita Lebih Efektif
Dalam pandangan Binder, permainan Persib tetap solid secara teknis. Namun, Persita tampil lebih efektif di lapangan sehingga mampu memanfaatkan peluang dengan baik.
“Secara teknis, Persib tidak bermain buruk. Namun, Persita lebih efektif dalam serangan mereka. Para pemain Persita sudah paham jika Persib bermain bertahan, mereka harus konsisten menjaga pertahanan selama 90 menit atau lebih,” ujar Binder.
“Kelebihan Persita dengan pelatih Carlos Pena adalah sering menggunakan strategi pragmatis, seperti yang terlihat di pertandingan kemarin,” tambahnya.
Analisis Permainan Kedua Tim
Binder mengungkapkan bahwa Persita memang tidak menciptakan banyak peluang, namun gaya permainan mereka mampu menyulitkan Persib dalam membangun serangan.
“Persita tidak banyak melakukan pergerakan ofensif ke pertahanan Persib, tapi mereka berhasil merepotkan pemain Persib untuk menciptakan peluang,” terangnya.
“Akibatnya, para pemain Persib lebih mengandalkan crossing dan tendangan jarak jauh yang sulit dikonversi menjadi gol karena performa kiper Persita yang sangat baik,” tutup Binder.