Logo

Perjalanan Karier Nova Arianto, Dari Bek Tangguh Jadi Pelatih: Siap Ukir Sejarah di Piala Dunia U-17 2025

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
25 Oktober 20250
Perjalanan Karier Nova Arianto, Dari Bek Tangguh Jadi Pelatih Siap Ukir Sejarah Di Piala Dunia U 17 2025

Sumber: KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU

Iklan

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, tengah berada di ambang sejarah baru bersama skuad muda Garuda Asia di Piala Dunia U-17 2025. Sosok yang dikenal tegas namun penuh dedikasi itu telah menempuh perjalanan panjang, baik sebagai pemain maupun pelatih, untuk mencapai titik ini.

Nova bukan sosok asing dalam dunia sepak bola nasional. Pengalamannya selama lima tahun sebagai tangan kanan Shin Tae-yong telah menempanya menjadi pelatih yang matang secara taktik dan kepemimpinan. Kini, ia berkesempatan membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih utama di turnamen bergengsi dunia usia muda tersebut.

Tantangan yang dihadapi Nova tidak ringan. Timnas Indonesia U-17 tergabung di Grup H bersama Brasil, Honduras, dan Zambia grup yang disebut-sebut sebagai salah satu yang paling sulit di ajang ini. Namun, pelatih kelahiran Semarang itu optimistis anak asuhnya bisa memberikan kejutan.

Jejak Karier Sebagai Pemain

Sebelum dikenal sebagai pelatih, Nova Arianto lebih dulu menorehkan nama besar sebagai pemain belakang tangguh di era 2000-an. Potensinya sudah terlihat sejak remaja, saat ia menjadi bagian dari program PSSI Baretti yang menimba ilmu di Italia pada 1995–1996.

Sekembalinya ke Tanah Air, Nova memperkuat sejumlah klub besar seperti Arseto Solo, PSIS Semarang, dan Persebaya Surabaya. Di klub terakhir itulah kariernya mencapai puncak. Ia membantu Persebaya menjuarai Divisi Satu Liga Indonesia 2003, lalu membawa tim Bajul Ijo menjadi kampiun Divisi Utama 2004.

Setelah itu, Nova juga memperkuat Persib Bandung dan Sriwijaya FC, sebelum menutup karier profesionalnya bersama Pelita Bandung Raya pada 2015. Di level internasional, ia sempat mencatat 12 caps dan satu gol untuk Timnas Indonesia termasuk gol bersejarah ke gawang Thailand di Piala AFF 2008.

Awal Perjalanan di Dunia Kepelatihan

Jejak kepelatihan Nova tidak lepas dari pengaruh sang ayah, Sartono Anwar, pelatih legendaris yang pernah menangani Timnas Indonesia pada era 1990-an. Sejak kecil, Nova sudah akrab dengan dunia latihan dan strategi, sesuatu yang kelak membentuk karakter kepelatihannya.

Nova mulai berkarier sebagai asisten pelatih Dejan Antonic di Pelita Bandung Raya (2013–2015), sebelum dipercaya menangani Madiun Putra pada 2016. Ia kemudian sempat melatih Bhayangkara FC U-21 dan Lampung Sakti, hingga akhirnya bergabung dengan Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-23 pada 2019.

Kiprahnya semakin diperhitungkan setelah ia bergabung sebagai asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia pada 2020. Pengalaman tersebut menjadi fondasi penting bagi Nova dalam memahami sepak bola modern dan filosofi permainan progresif.

Puncak Karier Bersama Timnas U-17

Nova mendapat kepercayaan penuh PSSI untuk memimpin Timnas Indonesia U-17 pada 2024. Di tangan dinginnya, Garuda Asia tampil menjanjikan. Mereka berhasil lolos ke Piala Dunia U-17 2025 setelah tampil gemilang di ajang Kualifikasi Piala Asia U-17 2025.

Tim asuhannya sukses menumbangkan Kuwait (1-0) dan Kepulauan Mariana Utara (10-0), serta menahan imbang Australia (0-0). Momentum positif itu berlanjut di putaran final Piala Asia, di mana Indonesia menyapu bersih tiga laga di Grup C dengan kemenangan atas Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan.

Capaian tersebut menjadi sejarah tersendiri karena untuk pertama kalinya Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia lewat jalur kualifikasi, bukan karena status tuan rumah seperti pada 2023.

Meski langkah mereka terhenti di perempat final usai kalah dari Korea Utara, pencapaian ini menegaskan bahwa sepak bola usia muda Indonesia sedang berada di jalur yang benar.

Filosofi dan Harapan Nova Arianto

Nova mengaku banyak belajar dari dua pelatih besar yang pernah bekerja bersamanya, yakni Indra Sjafri dan Shin Tae-yong. Ia mencoba menggabungkan filosofi keduanya dalam membangun tim U-17.

“Saya ingin Timnas U-17 bermain dengan gaya progressive-possession memadukan penguasaan bola seperti Coach Indra dan intensitas pressing ala Coach Shin,” ujar Nova pada Maret 2024 lalu.

Kini, Nova dan para pemain muda Garuda Asia bersiap untuk menulis sejarah baru di Piala Dunia U-17 2025. Dengan determinasi, taktik matang, dan semangat juang tinggi, mereka berharap bisa membawa nama Indonesia bersinar di panggung dunia.

Iklan
Iklan