Brahim Diaz Melejit di Piala Afrika 2025, Real Madrid Tunda Rencana Pulangkan Nico Paz dari Como 1907
Real Madrid dikabarkan mengurungkan niatnya untuk memulangkan Nico Paz dari klub Serie A, Como 1907. Keputusan ini diambil menyusul penampilan impresif Brahim Diaz bersama Timnas Maroko di ajang Piala Afrika 2025.
Sebelumnya, Los Blancos dikabarkan akan mengaktifkan klausul pembelian kembali (buy-back) Nico Paz pada musim panas 2026. Laporan dari Diario AS menyebutkan bahwa Real Madrid siap menebus gelandang berusia 21 tahun itu dengan harga 9 juta euro, sesuai kesepakatan saat melepasnya ke Como pada musim 2024/2025.
Klausul yang relatif murah ini, ditambah kebutuhan Real Madrid akan seorang gelandang kreatif pasca kepergian Toni Kroos, menjadi alasan utama rencana tersebut. Paz diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut dan mendekati level permainan Kroos.
Sejak pindah ke Como, Nico Paz memang menunjukkan perkembangan signifikan. Bermain di bawah arahan pelatih Cesc Fabregas dengan pola permainan atraktif, pemain asal Argentina ini memaksimalkan potensinya. Como 1907 sendiri merupakan klub yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia, Hartono Bersaudara.
Perubahan Rencana Akibat Performa Diaz
Namun, situasi berubah drastis setelah Brahim Diaz menampilkan performa gemilang bersama Timnas Maroko di Piala Afrika 2025. Pemain berusia 26 tahun itu mendapat kepercayaan penuh sebagai starter dalam tiga pertandingan fase grup.
Diaz berhasil mencetak gol di setiap pertandingan tersebut, menjadikannya salah satu top skor sementara turnamen. Tiga gol dari Diaz membuat Real Madrid mulai mempertimbangkan untuk mengandalkan dirinya di lini tengah ketimbang merepotkan proses pemulangan Paz.
Perubahan rencana ini tentu menjadi kabar baik bagi Como 1907. Klub berjuluk I Lariani itu berpeluang mempertahankan salah satu pemain terbaiknya.
Performa Como 1907 di paruh pertama musim ini juga patut diacungi jempol. Mereka bertengger di posisi keenam klasemen sementara Serie B dengan mengoleksi 27 poin dari 16 pertandingan. Jarak 7 poin dari AS Roma di posisi keempat, yang merupakan batas bawah zona Liga Champions, menunjukkan potensi mereka untuk bersaing di papan atas.