
Sumber: googleapis.com
Nissan melakukan penarikan kembali (recall) terhadap 19.077 unit Nissan Leaf produksi 2021 dan 2022 di Amerika Serikat karena masalah serius pada paket baterainya. Hal ini menjadi peringatan bagi para pemilik model sebelumnya agar lebih waspada dalam penggunaan kendaraan listrik mereka.
Berdasarkan informasi dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), baterai lithium-ion pada Nissan Leaf rawan mengalami pemanasan berlebihan saat pengisian menggunakan DC fast charging. Kondisi ini berpotensi menimbulkan risiko kebakaran baterai yang serius.
Masalah “Deposit Lithium Berlebihan” pada Sel Baterai
Seperti dikutip dari Carscoops pada Senin (6/10/2025), pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa Nissan menemukan adanya “deposit lithium berlebihan” di dalam sel baterai Leaf. Keberadaan deposit ini dapat menyebabkan peningkatan resistansi listrik dan fluktuasi pada state of charge baterai.
Resistansi listrik yang meningkat saat pengisian cepat membuat baterai mudah panas. Jika pengisian DC fast charging tetap dilakukan dalam kondisi ini, risiko terjadinya kebakaran baterai menjadi nyata dan mengancam keselamatan pengguna.
Efek pada Semua Varian Baterai dan Imbauan Nissan
Masalah ini diduga memengaruhi semua varian baterai Nissan Leaf, baik kapasitas 40 kWh maupun 62 kWh. Menanggapi hal tersebut, Nissan menyarankan para pemilik untuk sementara tidak menggunakan pengisi daya Level 3 hingga perbaikan resmi tersedia.
Upaya Perbaikan Melalui Pembaruan Perangkat Lunak
Hingga saat ini, perbaikan fisik pada baterai belum dapat dilakukan. Namun, Nissan tengah mengembangkan perangkat lunak baru untuk mencegah insiden termal saat proses pengisian baterai. Pembaruan ini akan berfungsi memperbaiki sistem pengelolaan baterai sehingga risiko pemanasan berlebih dapat ditekan.
Para pemilik kendaraan akan menerima surat pemberitahuan pada bulan ini yang menginformasikan apakah Nissan Leaf mereka termasuk dalam recall. Selanjutnya, pemberitahuan kedua akan dikirim saat perangkat lunak siap, dan kendaraan harus dibawa ke dealer resmi untuk pembaruan sistem.
Langkah ini diambil Nissan untuk memastikan keamanan para pemilik Leaf hingga solusi perangkat lunak dapat diterapkan. Produsen menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap kondisi pengisian baterai, terutama ketika menggunakan pengisi daya cepat, guna meminimalkan potensi bahaya.
