Logo

Luciano Spalletti Resmi Tangani Juventus, Optimistis Bianconeri Masih Punya Peluang Rebut Scudetto

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
1 November 20256
Luciano Spalletti Resmi Tangani Juventus, Optimistis Bianconeri Masih Punya Peluang Rebut Scudetto

Sumber: Juventus

Iklan

Juventus resmi menunjuk Luciano Spalletti sebagai pelatih baru untuk menggantikan Igor Tudor yang diberhentikan usai rangkaian hasil buruk. Mantan pelatih Napoli dan Timnas Italia itu menandatangani kontrak berdurasi delapan bulan, dengan target ambisius: mengembalikan Bianconeri ke jalur perebutan gelar Serie A.

Dalam konferensi pers perdananya, Spalletti menunjukkan keyakinan tinggi meski hanya diberi waktu terbatas. Ia menegaskan bahwa dirinya percaya Juventus masih memiliki kualitas untuk bersaing di papan atas.

Era Baru Juventus Dimulai

Kedatangan Spalletti diumumkan pada Kamis (30/10/2025), hanya sehari setelah Juventus menang 3-1 atas Udinese di bawah asuhan pelatih interim Massimo Brambilla. Kemenangan itu memutus tren negatif delapan laga tanpa kemenangan yang sudah berlangsung sejak pertengahan September.

Pelatih berusia 66 tahun itu akan menjalani debutnya saat Juventus bertandang ke markas Cremonese pada Minggu (2/11/2025) dini hari WIB, sebelum menjamu Sporting CP di ajang Liga Champions tiga hari kemudian.

Dalam konferensi pers perdananya, Spalletti menyampaikan optimisme besar terhadap potensi skuad Juventus.

“Kalau saya tidak percaya tim ini memiliki potensi, kenapa saya harus menerima kontrak delapan bulan?” ujarnya tegas.
“Saya yakin kami bisa memperbaiki keadaan dengan kerja keras, kedisiplinan, dan semangat. Dari situ, kami bisa mulai membangun kembali kepercayaan diri dan mencapai hasil yang penting.”

Juventus dalam Situasi Sulit

Sebelum kedatangan Spalletti, Juventus berada dalam situasi sulit. Setelah awal musim yang menjanjikan, performa mereka menurun drastis hingga terpuruk ke posisi ketujuh klasemen Serie A, tertinggal enam poin dari Napoli dan AS Roma yang memimpin sementara.

Di Liga Champions, penampilan mereka juga belum meyakinkan. Dua hasil imbang dan satu kekalahan menempatkan Bianconeri di posisi genting, terancam gagal lolos dari fase grup.

Spalletti menyadari tantangan besar di hadapannya, namun tetap menegaskan ambisi untuk membawa Juventus kembali ke jalur perebutan gelar.

“Saya berharap kami bisa kembali ke perburuan gelar. Mengapa tidak? Masih ada banyak pertandingan tersisa. Dengan kerja keras dan keyakinan, kami bisa bersaing lagi,” ucapnya penuh percaya diri.

Pelatih asal Italia itu menambahkan bahwa dirinya tidak akan menjadikan usia atau waktu singkat sebagai alasan untuk menurunkan target.

“Saya sudah 30 tahun berada di sepak bola dan tidak pernah puas hanya karena usia. Saya datang ke sini untuk bekerja keras dan membawa Juventus ke tempat yang seharusnya,” tambahnya.

Jejak Gemilang Spalletti

Luciano Spalletti bukan sosok baru di sepak bola Italia. Ia dikenal luas setelah membawa Napoli menjuarai Serie A musim 2022/23, mengakhiri penantian panjang klub tersebut selama lebih dari tiga dekade. Gaya permainannya yang ofensif dan disiplin taktik membuatnya dihormati di seluruh Eropa.

Setelah sukses bersama Napoli, Spalletti sempat dipercaya melatih Timnas Italia, namun kariernya di level nasional berakhir singkat. Ia dipecat pada Juni 2025 setelah awal buruk di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Selain Napoli dan Italia, Spalletti juga pernah menangani sejumlah klub besar seperti Roma, Inter Milan, dan Zenit St. Petersburg, serta beberapa tim Italia lain seperti Udinese, Empoli, dan Sampdoria.

Kini, tantangan barunya adalah memulihkan kejayaan Juventus, klub yang terakhir kali menjuarai Serie A pada musim 2019/20 penutup era sembilan gelar beruntun yang legendaris.

Detail Kontrak dan Rencana ke Depan

Spalletti menjadi pelatih permanen ketiga Juventus sejak Massimiliano Allegri dipecat pada Mei 2024. Sebelumnya, Thiago Motta dan Igor Tudor sempat duduk di kursi panas tersebut, namun keduanya gagal memberikan konsistensi yang diharapkan.

Tudor dipecat setelah mencatat tiga kekalahan beruntun dan delapan laga tanpa kemenangan, sementara Motta lebih dulu diberhentikan pada Maret.

Menurut laporan media Italia, kontrak Spalletti berdurasi delapan bulan dengan opsi perpanjangan satu tahun. Beberapa sumber menyebut kontrak itu akan otomatis diperpanjang jika Juventus lolos ke Liga Champions musim depan, namun manajemen klub membantah adanya klausul otomatis tersebut.

General Manager Juventus, Damien Jacques Comolli, menjelaskan bahwa perpanjangan kontrak akan bergantung pada evaluasi di akhir musim.

“Kami tidak memiliki klausul otomatis. Tapi kami punya opsi untuk memperpanjang kontrak satu tahun jika hasilnya memuaskan,” ujar Comolli.
“Yang lebih penting, kami memiliki kesepakatan moral dengan Luciano. Kami percaya ini bisa menjadi kerja sama jangka panjang jika semuanya berjalan baik.”

Optimisme Baru di Turin

Dengan pengalaman panjang dan reputasi sebagai pembangun tim, kehadiran Spalletti menyalakan kembali harapan para pendukung Juventus.

Ia dikenal sebagai pelatih yang mampu memaksimalkan potensi pemain muda sekaligus menanamkan filosofi permainan menyerang yang efisien hal yang sudah lama dirindukan oleh fans Bianconeri.

Kini, dengan kombinasi pengalaman, karakter kuat, dan motivasi besar untuk membuktikan diri lagi, Luciano Spalletti bertekad mengembalikan Juventus ke tempatnya semula: bersaing di puncak klasemen dan kembali menjadi raja Serie A.

Iklan
Iklan