Liverpool Takluk 1-2 dari Chelsea, Rooney Puji Semangat Juang The Blues

Foto: Action Images via Reuters/David Klein
Liverpool harus menelan kekalahan beruntun dalam tiga pertandingan terakhir di berbagai kompetisi. Kekalahan terbaru terjadi saat mereka takluk 1-2 dari Chelsea dalam lanjutan Liga Inggris, Sabtu (4/10) malam WIB. Gol penentu kemenangan The Blues datang dari Estevao pada injury time menit ke-90+5.
Situasi ini memicu pertanyaan, apakah Liverpool mulai kehilangan motivasi dan performa puncak yang biasa mereka tunjukkan. Sebelumnya, The Reds juga kalah 0-1 dari Galatasaray di Liga Champions pada 1 Oktober dan 1-2 dari Crystal Palace pada 27 September.
Wayne Rooney Soroti Semangat Juang Chelsea
Eks pemain Manchester United, Wayne Rooney, memberikan pandangannya terkait penampilan Liverpool kontra Chelsea. Menurutnya, Liverpool tidak tampil buruk, namun Chelsea memperlihatkan semangat juang yang lebih tinggi dalam pertandingan tersebut.
“Saya pikir, Chelsea mau lebih,” ujar Rooney kepada BBC. “Mereka menunjukkan ketajaman dan tekad yang lebih dalam cara bermainnya. Liverpool bukanlah Liverpool yang biasa kita lihat, dan Chelsea memang pantas meraih tiga poin,” tambahnya.
Rooney juga menyoroti perubahan nasib Liverpool yang sebelumnya tampil apik dengan mencetak gol-gol di menit akhir. Namun kini, mereka tengah mengalami periode sulit dengan tiga kekalahan dalam satu pekan.
Jamie Carragher Sebut Permainan Liverpool Seperti Basket
Selain Rooney, mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, juga mengkritik cara bermain The Reds. Carragher menilai Liverpool seperti kehilangan identitas sebagai tim sepak bola dan lebih mirip tim basket yang mengandalkan serangan balik setelah kebobolan.
“Mereka tidak bermain sebagai tim sepak bola, tapi seperti tim basket. Mereka membiarkan kebobolan lalu berharap bisa membalas. Seharusnya tidak seperti itu,” tegas Carragher.
Dia juga menyoroti lemahnya lini pertahanan Liverpool meskipun klub sudah melakukan banyak pembelian pemain. Menurutnya, kekalahan beruntun seperti ini bisa terus terjadi jika pelatih Arne Slot tidak segera memperbaiki kondisi tim.
