Lionel Messi Resmi Jadi Pemain dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah MLS

Sumber: Kenta Harada/Getty Images
Kehadiran Lionel Messi di Inter Miami terus memberi dampak besar, baik di lapangan maupun secara finansial bagi klub dan MLS 2025. Setelah sukses membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2022, megabintang berusia 36 tahun itu kini memperpanjang masa baktinya di Amerika Serikat.
Messi resmi menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2028, menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat Inter Miami sekaligus memperluas pengaruh global sepak bola di Negeri Paman Sam. Meski usianya tak muda lagi, kontribusi Messi di musim 2024 dan 2025 membuatnya tetap menjadi ikon utama liga.
Dampak Besar Messi di Inter Miami
Sejak tiba pada pertengahan 2023, Messi langsung mengubah wajah Inter Miami. Ia membawa klub tersebut meraih trofi pertama dalam sejarah mereka di ajang Leagues Cup 2023, sekaligus mendongkrak popularitas MLS ke level internasional.
Musim berikutnya, meski sempat absen karena cedera dan kelelahan, Messi tetap tampil impresif. Ia membantu Inter Miami menjuarai Supporters’ Shield 2024, sekaligus menembus babak play-off sebagai unggulan utama. Kontribusinya di atas lapangan membuat Inter Miami kini dikenal sebagai tim dengan daya tarik global terbesar di MLS.
Tak hanya prestasi, dampak komersial yang dibawa Messi juga luar biasa. Penjualan tiket, merchandise, dan jumlah penonton MLS meningkat signifikan sejak kedatangannya. Bahkan, hak siar pertandingan Inter Miami disebut meningkat hampir dua kali lipat dibanding musim 2022.
Detail Kontrak dan Gaji Fantastis
Messi awalnya menandatangani kontrak berdurasi 2,5 tahun pada Juli 2023, dengan opsi perpanjangan satu musim. Namun, pada 23 Oktober 2025, Inter Miami secara resmi mengumumkan perpanjangan kontrak hingga akhir musim 2028.
Berdasarkan laporan The Athletic dan The New York Times, Messi menerima gaji pokok sebesar 12 juta dolar AS per tahun, dengan total kompensasi mencapai 20,44 juta dolar AS (sekitar Rp339 miliar). Angka ini menjadikannya pemain dengan bayaran tertinggi di MLS, melampaui total gaji dari 21 klub lainnya di liga tersebut.
Rekan setimnya, Sergio Busquets, berada di posisi kedua dengan gaji pokok 8,5 juta dolar AS, disusul Lorenzo Insigne (Toronto FC) dan Jordi Alba (Inter Miami). Total pengeluaran gaji Inter Miami mencapai 46,8 juta dolar AS, menjadikan mereka klub dengan beban gaji terbesar di MLS musim ini.
Sumber Pendapatan Lain di Luar Gaji
Pendapatan Messi tak berhenti di angka gaji resmi. Ia juga menerima keuntungan tambahan dari bagi hasil sponsor dan hak siar, terutama melalui kemitraannya dengan Apple dan Adidas. Bahkan, Messi disebut memiliki porsi kecil saham kepemilikan Inter Miami, menjadikannya lebih dari sekadar pemain, melainkan mitra strategis klub.
Laporan The Miami Herald pada 2023 memperkirakan total nilai kontrak awal Messi, termasuk sponsor dan hak citra, berada di kisaran 125–150 juta dolar AS (Rp2–2,4 triliun). Basis data Capology menambahkan bahwa jika seluruh bonus dihitung, total penghasilan Messi bisa mencapai 54 juta dolar AS per tahun, atau sekitar 162 juta dolar AS untuk tiga musim kontraknya.
Detail nilai perpanjangan kontrak hingga 2028 belum diungkapkan, namun diyakini mengalami peningkatan signifikan karena melonjaknya nilai komersial MLS dan Inter Miami sejak kedatangan sang legenda.
Messi Tetap di Puncak Dunia
Jika dibandingkan dengan masa bermainnya di Paris Saint-Germain (PSG), pendapatan Messi memang mengalami penurunan. Namun, di MLS, ia tetap menjadi pemain dengan gaji tertinggi dan pengaruh paling besar.
Menurut Forbes 2025, Cristiano Ronaldo masih menempati posisi pertama dalam daftar atlet dengan bayaran tertinggi di dunia dengan total pendapatan 275 juta dolar AS, sementara Messi berada di peringkat kedua dengan 135 juta dolar AS, sebagian besar berasal dari kontrak sponsor dan kerja sama komersial.
Meskipun bukan lagi pemain dengan bayaran tertinggi secara global, Messi tetap menjadi ikon terbesar sepak bola Amerika Serikat, simbol transformasi MLS menjadi liga yang lebih kompetitif dan berkelas internasional. Pengaruhnya, baik di lapangan maupun di luar, diyakini akan terus terasa hingga masa pensiunnya nanti.
