Lille Gagal Menang di Laga Penuh Gol Lawan PAOK, Calvin Verdonk Tetap Tunjukkan Performa Solid di Liga Eropa

Sumber: AFP
Calvin Verdonk menjadi sorotan dalam laga penuh drama antara Lille dan PAOK pada fase Liga Eropa di Stade Pierre-Mauroy, Jumat (24/10/2025) dini hari WIB. Meski Les Dogues harus menelan kekalahan tipis 3-4, performa individu bek kiri asal Belanda itu layak mendapat apresiasi tinggi.
Pemain berusia 28 tahun tersebut tampil disiplin di lini pertahanan sekaligus aktif membantu serangan. Berdasarkan data resmi UEFA, Verdonk mencatatkan satu assist dari situasi sepak pojok, satu umpan kunci, dua percobaan tembakan jarak jauh, serta akurasi umpan mencapai 92 persen. Ia juga sukses melakukan lima sapuan bersih dan beberapa intersep penting untuk meredam serangan cepat PAOK.
Kiprah solid itu membuat Verdonk menjadi salah satu pemain paling menonjol di kubu Lille, meski hasil akhir tidak berpihak kepada timnya. Sang pelatih, Bruno Genesio, bahkan memuji konsistensi dan kontribusi Verdonk sepanjang 90 menit pertandingan.
“Calvin bermain dengan determinasi tinggi dan menjadi salah satu pemain paling stabil malam ini. Ia menunjukkan komitmen luar biasa meski tim dalam tekanan,” ujar Bruno Genesio seusai laga.
PAOK Tampil Efektif, Lille Gagal Manfaatkan Peluang
Pertandingan berlangsung dengan tempo tinggi sejak menit pertama. PAOK mengejutkan publik tuan rumah lewat tiga gol cepat di babak pertama masing-masing dicetak oleh Soualiho Meite (menit ke-8), Andrija Zivkovic (menit ke-16), dan Giannis Konstantelias (menit ke-27). Dalam waktu kurang dari 30 menit, Lille sudah tertinggal tiga gol dan kesulitan membangun ritme permainan.
Namun, Lille tak menyerah begitu saja. Di babak kedua, Les Dogues tampil jauh lebih agresif. Upaya mereka membuahkan hasil pada menit ke-54 ketika umpan sepak pojok Verdonk disambut sundulan tajam Benjamin Andre untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3.
Gol tersebut menjadi momentum kebangkitan Lille. Kombinasi serangan bola mati kembali berbuah hasil 10 menit berselang. Verdonk menjadi pengumpan awal dalam skema yang berujung pada gol Hamza Igamane setelah menerima assist dari Thomas Meunier.
PAOK sempat memperlebar keunggulan menjadi 4-2 melalui aksi Konstantelias di menit ke-73, namun Lille terus berjuang. Gol kedua Igamane di menit ke-83 sempat membuka asa bagi tim tuan rumah, sebelum gol Andre di masa injury time harus dianulir wasit karena offside.
Statistik dan Posisi Klasemen
Secara statistik, Lille mendominasi penguasaan bola hingga 67 persen dan melepaskan total 19 tembakan. Sayangnya, efektivitas menjadi perbedaan mencolok karena PAOK hanya membutuhkan enam tembakan untuk mencetak empat gol.
Kekalahan ini membuat Lille tertahan di posisi ke-8 klasemen sementara Liga Eropa dengan enam poin dari tiga pertandingan. Sementara itu, kemenangan berharga ini membawa PAOK naik ke peringkat ke-20 dengan empat poin.
Meskipun hasil akhir mengecewakan, penampilan Calvin Verdonk memberi secercah harapan bagi Lille. Ia menunjukkan ketenangan dan kualitas teknik tinggi meski dalam situasi tertekan. Dengan performa seperti ini, Verdonk diyakini akan tetap menjadi andalan utama Lille pada laga-laga selanjutnya di kompetisi domestik maupun Eropa.
Evaluasi dan Harapan ke Depan
Pelatih Bruno Genesio menegaskan pentingnya pembenahan di sektor pertahanan setelah timnya kembali gagal menjaga konsentrasi pada momen-momen krusial. Namun, ia tetap memberi apresiasi terhadap semangat juang para pemain, terutama Verdonk yang terus konsisten sepanjang laga.
“Kami menciptakan banyak peluang, tapi kehilangan fokus di momen penting. Kami harus belajar dari laga ini. Namun, saya senang melihat Verdonk terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan,” kata Bruno Genesio.
Lille dijadwalkan akan menghadapi Red Star pada pekan depan. Laga ini menjadi kesempatan bagi Verdonk dan rekan-rekannya untuk bangkit serta memperbaiki posisi di klasemen sementara Liga ropa.
