Layar AMOLED Dominasi Pasar Smartphone, Ini Keunggulan yang Bikin Gadget Lebih Canggih

Foto: Sammobile.com
Teknologi layar Active Matrix Organic Light-Emitting Diode (AMOLED) kini merajai industri ponsel pintar global, mengukuhkan posisinya berkat kemampuan visual superior dan efisiensi energi yang signifikan. Adopsi masif teknologi ini, bahkan hingga ke segmen pasar menengah, menjadi pendorong utama lonjakan pengiriman panel AMOLED pada kuartal ketiga 2025.
Laporan terbaru dari TrendForce mengungkap bahwa panel AMOLED menyumbang 246 juta unit dari total 586 juta pengiriman panel smartphone global, menandai peningkatan 9,9% secara kuartalan.
Peningkatan permintaan ini tak lepas dari keunggulan fundamental AMOLED dalam menyajikan kontras tak terbatas, reproduksi warna yang kaya, serta waktu respons yang sangat cepat, meningkatkan pengalaman pengguna secara menyeluruh.
AMOLED Sajikan Kontras Absolut dan Warna Hidup
Salah satu daya tarik utama layar AMOLED terletak pada kemampuannya menghasilkan warna hitam sempurna dan rasio kontras nyaris tak terbatas. Setiap piksel pada panel AMOLED dapat dimatikan sepenuhnya, sebuah keunggulan yang tidak dimiliki layar Liquid Crystal Display (LCD) yang selalu memerlukan lampu latar untuk menerangi seluruh area.
“AMOLED mampu menghasilkan hitam yang lebih dalam karena piksel dapat dimatikan sepenuhnya, menciptakan kontras tak terbatas,” demikian laporan Radio Republik Indonesia (RRI) menjelaskan.
Kemampuan ini tidak hanya menghidupkan gambar dengan realisme tinggi, tetapi juga mempertajam detail pada area gelap, sementara warna-warna cerah tampil lebih mencolok dan memukau.
Selain kontras, reproduksi warna menjadi keunggulan lain yang dimiliki layar AMOLED. Teknologi ini mampu menampilkan spektrum warna yang lebih luas (color gamut), menghasilkan nuansa yang lebih cerah, jenuh, dan akurat dibandingkan teknologi layar kompetitor. Fitur ini sangat krusial, khususnya untuk konsumsi konten multimedia seperti foto dan video, serta mendukung pekerjaan kreatif yang menuntut akurasi warna tinggi.
Efisiensi Energi dan Fleksibilitas Desain Layar AMOLED
Efisiensi energi menjadi faktor penentu lain yang mendorong dominasi AMOLED di pasar. Layar jenis ini secara signifikan lebih hemat daya dibanding LCD, terutama saat menyajikan konten dengan dominasi area gelap atau ketika fitur mode gelap (dark mode) diaktifkan pada aplikasi. Piksel yang benar-benar mati tidak mengonsumsi energi, berkontribusi pada penghematan baterai yang substansial.
Menurut informasi dari erablue.id, varian Super AMOLED, yang merupakan penyempurnaan dari teknologi AMOLED, bahkan diklaim mampu menghemat daya hingga 20% lebih baik dibandingkan AMOLED biasa, khususnya saat menampilkan warna hitam. Efisiensi daya ini juga memberi keleluasaan bagi produsen untuk merancang perangkat yang lebih ramping tanpa mengorbankan kapasitas baterai, sebab AMOLED tidak membutuhkan modul lampu latar tambahan seperti halnya LCD.
Ketiadaan lampu latar juga membuka peluang inovasi dalam fleksibilitas desain. Layar AMOLED dapat dibuat lebih tipis, ringan, bahkan mampu ditekuk atau dilipat. Inovasi ini telah melahirkan perangkat dengan desain layar melengkung dan ponsel lipat revolusioner, seperti yang diwujudkan pada seri Samsung Galaxy Z Fold.
Responsivitas Tinggi untuk Pengalaman Visual Imersif
Waktu respons yang sangat cepat adalah keunggulan kompetitif lain dari AMOLED. Piksel pada layar ini dapat berubah warna dalam hitungan mikrodetik, jauh melampaui kemampuan layar LCD konvensional.
Kecepatan respons ini menghasilkan gerakan visual yang lebih halus, meminimalkan efek buram (blur) pada konten bergerak cepat, dan sangat menguntungkan bagi para penggemar gaming serta penikmat video aksi.
Bagi para gamer, responsivitas tinggi layar AMOLED dapat memberikan keunggulan presisi dan akurasi, terutama saat dipadukan dengan refresh rate yang tinggi. Selain itu, teknologi ini juga mendukung sudut pandang yang luas hingga 180 derajat, menjamin kualitas gambar tetap tajam dan konsisten dari berbagai posisi penglihatan.
Dominasi Pasar dan Prospek Masa Depan AMOLED
Data dari TrendForce per kuartal ketiga 2025 menegaskan dominasi panel AMOLED di pasar smartphone global. Peningkatan signifikan ini didorong oleh adopsi panel AMOLED yang meluas hingga ke model kelas menengah, secara drastis meningkatkan penetrasi pasarnya.
Samsung Display masih memimpin pasar segmen menengah hingga atas dengan pangsa 40% untuk AMOLED, sementara BOE dan CSOT dari Tiongkok menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Peluncuran iPhone 17 dan produk-produk terbaru dari merek-merek besar lainnya disebut-sebut sebagai katalis utama di balik akselerasi pertumbuhan ini. Meskipun demikian, panel LCD tetap mempertahankan stabilitas pengiriman, terutama ditopang oleh segmen ponsel entry-level dan pasar purna jual.
Meski AMOLED menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya produksi yang cenderung lebih tinggi dan potensi risiko burn-in jika gambar statis ditampilkan terlalu lama, inovasi terus digalakkan untuk mengatasi isu-isu tersebut. Peningkatan efisiensi energi, peningkatan kecerahan dan kontras, serta integrasi sensor di bawah layar adalah beberapa perkembangan mutakhir yang terus mendorong evolusi teknologi AMOLED.
