Logo

Lamine Yamal Dapat Karma di Bernabeu, Tak Mampu Selamatkan Barcelona dari Kekalahan

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
27 Oktober 20250
Lamine Yamal Dapat Karma Di Bernabeu, Tak Mampu Selamatkan Barcelona Dari Kekalahan

Sumber: REUTERS/Susana Vera

Iklan

Laga El Clasico di Stadion Santiago Bernabeu, Minggu (26/10/2025) malam WIB, kembali menghadirkan drama dan intensitas tinggi khas duel abadi dua raksasa Spanyol. Dalam laga pekan ke-10 La Liga 2025/2026 ini, Real Madrid sukses mengamankan kemenangan penting atas rival beratnya, Barcelona, dengan skor 2-1.

Dua bintang utama Los Blancos, Kylian Mbappe dan Jude Bellingham, menjadi penentu kemenangan tim asuhan Carlo Ancelotti. Sementara satu-satunya gol Blaugrana dicetak oleh Fermin Lopez di babak pertama. Pertandingan ini tidak hanya diwarnai adu taktik sengit, tetapi juga momen panas, termasuk penalti yang gagal, keputusan VAR yang krusial, hingga kartu merah untuk Pedri di menit akhir laga.

Dengan hasil ini, Real Madrid semakin mantap di puncak klasemen sementara La Liga dengan koleksi 27 poin, unggul lima angka dari Barcelona yang tertahan di peringkat kedua.

El Clasico Sarat Drama dan Kontroversi

Sejak peluit awal dibunyikan, kedua tim langsung tampil agresif. Real Madrid membuka peluang pertama lewat sepakan keras Mbappe di menit ke-6 yang masih ditepis oleh Marc-André ter Stegen. Barcelona sempat membalas melalui Raphinha dan Fermin Lopez, namun barisan belakang Madrid yang digalang Antonio Rudiger tampil disiplin.

Gol pembuka tercipta pada menit ke-28 ketika Fermin Lopez memanfaatkan umpan silang Lamine Yamal dengan tembakan mendatar yang tak mampu diantisipasi Andriy Lunin. Namun keunggulan Barca hanya bertahan sebentar. Enam menit berselang, Kylian Mbappe berhasil menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan bola pantul hasil tepisan Ter Stegen.

Pertandingan semakin menegangkan di babak kedua. VAR sempat terlibat pada menit ke-63 ketika Madrid meminta penalti setelah bola mengenai tangan Yamal di kotak terlarang. Namun, wasit memutuskan tidak ada pelanggaran. Meski begitu, Madrid tetap mampu menekan dan akhirnya membalikkan keadaan lewat gol spektakuler Jude Bellingham di menit ke-82.

Tendangan jarak jauh pemain asal Inggris itu bersarang di pojok gawang Barcelona, membawa Bernabeu bergemuruh. Di penghujung laga, situasi makin panas setelah Pedri menerima kartu merah karena pelanggaran keras terhadap Eduardo Camavinga.

Yamal Jadi Sorotan Negatif

Selain hasil akhir, laga ini juga menyorot performa buruk Lamine Yamal. Pemain muda berusia 18 tahun itu sebelumnya sempat membuat kontroversi sebelum pertandingan dimulai. Dalam wawancara di ajang Kings League milik Gerard Piqué, Yamal menyebut Real Madrid sebagai “tim pengeluh dan pencuri”. Komentarnya itu langsung memantik reaksi publik, terutama fans Madrid.

Tak berhenti di situ, Yamal juga mengunggah foto di media sosial yang memperlihatkan dirinya mencetak gol ke gawang Madrid musim lalu, disertai caption bernada ejekan. Akibatnya, sejak menit pertama pertandingan, Yamal menjadi sasaran sorakan keras dari para pendukung tuan rumah setiap kali menyentuh bola.

Tekanan tersebut tampak memengaruhi permainannya. Yamal gagal menunjukkan performa terbaiknya dan tampak frustrasi sepanjang laga. Ia hanya melepaskan dua tembakan tanpa satu pun mengarah ke gawang, serta beberapa kali kehilangan bola di sisi kanan serangan Barca.

Bek muda Madrid, Alvaro Carreras, tampil disiplin dan sukses mematikan pergerakan Yamal. Pemain internasional Spanyol itu juga nyaris menyebabkan penalti bagi timnya pada awal pertandingan, sebelum VAR membatalkan keputusan wasit.

Statistik Lemah dan Evaluasi Bagi Barcelona

Menurut data dari Fotmob, performa Yamal di laga ini cukup mengecewakan. Ia mencatat 79 sentuhan bola, namun hanya tiga di area kotak penalti lawan. Tak ada umpan kunci atau peluang matang yang ia ciptakan, sementara percobaan umpannya banyak yang gagal menemui sasaran. Nilai expected goals (xG) miliknya hanya 0,03 dan expected assists (xA) 0,37, menunjukkan kontribusi minim dalam serangan Barca.

Xavi Hernandez pun menyadari performa anak asuhnya jauh di bawah ekspektasi. Dalam konferensi pers setelah laga, ia menilai timnya kurang fokus dan gagal menjaga tempo permainan. “Kami bermain baik di babak pertama, tetapi kehilangan kontrol di paruh kedua. Real Madrid memanfaatkan setiap kesalahan kecil kami,” ujar Xavi.

Kekalahan ini menjadi peringatan bagi Barcelona yang kini tertinggal lima poin dari rival utamanya di papan klasemen. Sementara bagi Real Madrid, kemenangan atas Barcelona semakin memperkuat status mereka sebagai favorit juara musim ini, terutama dengan performa konsisten Mbappe dan Bellingham yang terus menjadi pembeda di laga-laga besar.

Iklan
Iklan