Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP yang ke-7, Marquez Kini Sejajar dengan Rossi

Sumber Gambar: Reuters
Marc Marquez kembali menorehkan tinta emas dalam sejarah MotoGP. Pebalap asal Spanyol itu memastikan diri sebagai juara dunia MotoGP 2025 setelah finis di posisi kedua pada balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu siang WIB. Tambahan poin tersebut sudah cukup untuk mengunci gelar, sekaligus membuktikan bahwa The Baby Alien masih menjadi salah satu pebalap paling berbahaya di lintasan.
Keberhasilan ini terasa makin istimewa karena hadir setelah perjalanan panjang yang penuh lika-liku. Sejak cedera serius pada 2020, banyak yang meragukan apakah Marquez bisa kembali ke puncak performa. Musim demi musim berjalan berat, namun ia tak pernah kehilangan tekad. Kini, kebangkitannya terbayar lunas: Marquez kembali berdiri di podium tertinggi sebagai juara dunia.
Sejajar dengan Valentino Rossi
Gelar yang diraih di Motegi membuat Marquez kini mengoleksi 7 gelar juara dunia di kelas premier MotoGP/500cc. Jumlah itu membuatnya sejajar dengan Valentino Rossi, ikon terbesar MotoGP modern. Rossi yang dikenal karismatik dan dicintai penggemar mengoleksi tujuh gelar di kelas utama, diraih antara 2001 hingga 2009. Kini, Marquez berhasil menyamainya dengan cara yang lebih cepat, hanya dalam waktu 12 tahun sejak debut di kelas tertinggi.
Keduanya memang kerap dibandingkan. Rossi dengan karisma dan pengaruh globalnya, sementara Marquez dikenal lewat gaya balap agresif yang tak kenal kompromi. Dengan koleksi gelar yang sama di kelas premier, perdebatan tentang siapa yang lebih hebat pun kembali mengemuka.
Total 9 Gelar Juara Dunia di Semua Kelas
Jika dihitung dari semua kelas, Marquez kini sudah meraih 9 gelar juara dunia. Ia pertama kali menjadi juara di kelas 125cc pada 2010, kemudian menguasai Moto2 pada 2012, sebelum mendominasi MotoGP dengan tujuh gelar pada 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019, dan kini 2025.
Catatan itu menyamai raihan Valentino Rossi yang juga memiliki total sembilan gelar dunia: satu di 125cc (1997), satu di 250cc (1999), dan tujuh di kelas utama. Bedanya, Marquez mencapai angka tersebut lebih cepat.
Namun, bila bicara soal rekor tertinggi, nama Giacomo Agostini tetap berdiri kokoh di puncak. Legenda Italia itu punya 15 gelar juara dunia, terdiri dari tujuh di kelas 350cc dan delapan di kelas 500cc, sebuah torehan yang hingga kini belum bisa digoyahkan.
Kebangkitan Setelah Cedera Panjang
Yang membuat gelar ke-7 Marquez terasa spesial adalah perjalanan menuju titik ini. Cedera patah lengan kanan pada 2020 sempat mengancam kariernya. Ia harus melewati operasi berulang, absen panjang, hingga performa yang naik-turun. Meski sempat diragukan, Marquez tak pernah menyerah. Musim 2025 membuktikan bahwa ia masih memiliki kecepatan, keberanian, dan mental baja untuk kembali menjadi juara.
Kemenangan ini bukan sekadar angka tambahan dalam catatan statistik, tetapi juga simbol ketangguhan seorang pebalap yang menolak menyerah pada keadaan. Marquez berhasil membalikkan keraguan menjadi kepercayaan, sekaligus mengirim pesan bahwa dirinya belum habis.
Peluang Tambah Gelar
Di usianya yang baru menginjak 32 tahun, Marquez masih punya cukup waktu untuk memperpanjang daftar prestasi. Dengan fisik yang kembali bugar dan motivasi yang tetap tinggi, peluang untuk melewati catatan Rossi, bahkan mendekati rekor Agostini, terbuka lebar.
