Logo

Kontrak Paulo Dybala di AS Roma Terancam Tersendat, Gaji Tinggi dan Cedera Berulang Jadi Penghalang

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
22 November 20250
Kontrak Paulo Dybala Di As Roma Terancam Tersendat, Gaji Tinggi Dan Cedera Berulang Jadi Penghalang

Sumber: X/@OfficialASRoma

Iklan

Paulo Dybala baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-32, namun momen bahagia itu kembali dibayangi oleh cedera yang membuatnya harus absen dalam beberapa pertandingan penting AS Roma. Situasi ini semakin memperumit masa depannya, terlebih kontraknya akan habis pada 30 Juni 2026.

Manajemen Roma kini memasuki tahap evaluasi mendalam untuk menentukan langkah terbaik terkait kelanjutan karier La Joya di Stadio Olimpico. Bukan rahasia lagi bahwa Dybala merupakan salah satu pemain dengan peran krusial di lini serang Roma ketika dalam kondisi fit.

Namun, tingkat kebugarannya yang tidak stabil menjadi faktor yang semakin diperhitungkan klub. Dalam beberapa musim terakhir, cedera otot yang berulang membuatnya sulit tampil konsisten. Hal ini menjadikan evaluasi kontraknya jauh lebih kompleks dibanding pemain lain seusianya.

Gaji Tinggi Menjadi Beban Berat bagi AS Roma

Masalah pertama yang dihadapi Roma terkait perpanjangan kontrak Dybala adalah nominal gajinya yang saat ini mencapai sekitar 8 juta euro per musim. Angka tersebut terbilang cukup tinggi bagi klub yang sedang berupaya menjaga stabilitas finansial dan mematuhi regulasi keuangan kompetisi Eropa.

Roma sebenarnya telah mencoba menegosiasikan pemotongan gaji pada musim panas lalu. Namun, pembicaraan itu gagal menghasilkan kesepakatan karena Dybala merasa kontribusi yang ia berikan masih cukup besar untuk mempertahankan nilai kontraknya. Kini, saat pembahasan kontrak kembali muncul, klub menegaskan bahwa tawaran baru jika benar-benar diberikan akan jauh lebih rendah dibandingkan kontrak saat ini.

Situasi ini membuat pihak klub berada dalam posisi serba sulit. Di satu sisi, mereka mengakui kapasitas dan kreativitas Dybala yang sulit digantikan. Namun di sisi lain, mempertahankannya dengan gaji tinggi dinilai tidak realistis ketika tingkat kehadirannya di lapangan terus terganggu cedera.

Cedera Berulang Menjadi Faktor Penentu Keputusan

Selain masalah gaji, cedera kronis menjadi elemen paling krusial dalam evaluasi manajemen Roma. Tidak ada yang meragukan kualitas teknik Dybala umpan presisi, kreativitas, visi permainan, dan penyelesaian akhirnya masih berada di level top. Namun kemampuan itu hanya dapat memberikan dampak maksimal ketika ia tersedia untuk bermain.

Dalam dua musim terakhir, Dybala harus melewatkan banyak laga penting akibat cedera otot yang datang silih berganti. Hal ini membuat klub semakin berhati-hati sebelum memperpanjang kontraknya. Roma ingin memastikan bahwa keputusan yang mereka ambil memiliki keberlanjutan jangka panjang, bukan solusi emosional berdasarkan reputasi masa lalu.

Dybala sendiri beberapa kali menegaskan bahwa ia merasa betah tinggal di Roma dan menikmati kehidupan di ibu kota Italia. Namun, niat baik dan kenyamanan emosional tidak cukup untuk mengatasi pertimbangan finansial dan aspek kebugaran yang kini menjadi sorotan utama manajemen.

Boca Juniors Muncul sebagai Opsi Mengejutkan

Di tengah ketidakpastian ini, muncul rumor bahwa Boca Juniors tertarik memulangkan Dybala ke Argentina. Kehadiran Leandro Paredes sahabat dekatnya di klub tersebut disebut-sebut menjadi faktor yang dapat memengaruhi keputusan sang bintang.

Jika tawaran konkret benar-benar datang, kepulangan ke Argentina bisa menjadi babak baru bagi Dybala, terutama jika ia ingin mengakhiri kariernya tanpa tekanan fisik dan intensitas yang tinggi seperti di Serie A.

Kini, semua mata tertuju pada beberapa pekan ke depan. AS Roma harus menentukan apakah mereka akan mempertahankan ikon kreatif mereka dengan risiko finansial, atau membuka jalan bagi Dybala untuk memulai petualangan baru.

Iklan
Iklan