Kluivert Dipecat, Media Belanda Sebut Ekspektasi Indonesia Terlalu Tinggi

Iklan

PSSI resmi mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert pada Kamis (16/10/2025) melalui mekanisme mutual termination. Keputusan ini muncul setelah Indonesia gagal menembus babak kelima Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Berita pemecatan Kluivert menarik perhatian media Belanda, yang menyorot bahwa ekspektasi publik Indonesia terhadap tim terlalu tinggi dibandingkan realitas kekuatan di level Asia. Beberapa outlet menilai tekanan dari media dan suporter turut mempercepat keputusan federasi.

Reaksi Media Belanda

Surat kabar De Telegraaf menempatkan pemberhentian Kluivert sebagai berita utama, menyorot kesenjangan antara harapan dan kemampuan tim. Dalam laporannya berjudul “Kluivert Tak Lagi Latih Indonesia, Ekspektasi Terlalu Tinggi”, De Telegraaf menulis, “Ekspektasi terhadap Indonesia meningkat begitu tinggi karena hasil-hasil positif yang diraih baru-baru ini,” menggarisbawahi bagaimana optimisme publik melambung.

De Telegraaf juga mengutip perbandingan peringkat FIFA sebagai konteks: “Padahal, lawan terakhir mereka, Irak, memiliki peringkat FIFA dua kali lebih tinggi dari Indonesia—58 berbanding 119.” Media itu menilai hasil itu memperlihatkan jurang kualitas saat menghadapi tim Asia Barat yang lebih kuat.

Tekanan Publik Dan Media

Portal olahraga Voetbalzone menyatakan bahwa tekanan media dan suporter memainkan peran besar dalam keputusan PSSI. Mereka menulis, “Federasi sepak bola Indonesia awalnya ingin melanjutkan kerja sama dengan Kluivert meski tak lolos Piala Dunia, tetapi tekanan dari media dan suporter sangat tinggi sehingga mereka membatalkannya.”

Voetbalzone juga memastikan Kluivert tidak berpisah sendiri; seluruh tim pelatih asal Belanda meninggalkan tugas mereka bersama Timnas Indonesia. Nama-nama yang disebutkan antara lain:

Iklan

  • Danny Landzaat
  • Gerald Vanenburg
  • Alex Pastoor

Kiprah Kluivert Di Timnas

Selama hampir setahun memimpin skuad Garuda, Kluivert memimpin delapan laga resmi dengan performa yang naik turun. Titik balik terjadi setelah kekalahan beruntun dari Arab Saudi dan Irak dalam rangkaian kualifikasi.

Portal NU.nl mencatat, “Mimpi Kluivert dan Indonesia ke Piala Dunia pupus pada Sabtu malam. Dalam laga krusial kualifikasi, Indonesia kalah 0–1 dari Irak. Arab Saudi sebelumnya juga terlalu kuat dengan skor 3–2,” menggarisbawahi dua hasil yang mempengaruhi nasib pelatih Belanda itu.

NU.nl juga menyebut bahwa PSSI tetap memberi penghormatan kepada Kluivert dan staf atas dedikasi mereka selama hampir 12 bulan. Menurut laporan, “Federasi sepak bola Indonesia berterima kasih kepada Kluivert dan stafnya atas kerja keras dan kontribusi mereka bagi perkembangan tim nasional,” tulis media itu.

Catatan Karier Kluivert

Patrick Kluivert, 49 tahun, dikenal sebagai legenda sepak bola Belanda dengan karier sebagai pemain di Ajax Amsterdam dan Barcelona serta penampilan untuk tim nasional Belanda. Sebelum menangani Indonesia, ia sempat melatih Adana Demirspor di Turki dan timnas Curacao.

Pencopotan Kluivert menandai berakhirnya percobaan menghadirkan pelatih Eropa ke kursi pelatih kepala Timnas Indonesia dalam periode singkat yang diwarnai harapan tinggi dan tekanannya yang kuat.

Catatan hasil: Indonesia finis juru kunci Grup B setelah kalah tipis 0–1 dari Irak di Basra, sehingga tidak lolos ke putaran kelima Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Iklan