
Mohamed Salah dinilai memalukan oleh eks pemain Liverpool, Jamie Carragher. (Foto: Peter Byrne/PA Images via Getty Images)
Perselisihan antara Liverpool dan bintangnya, Mohamed Salah, semakin memanas. Sikap pemain asal Mesir itu menuai kritik pedas dari legenda klub, Jamie Carragher, yang menyebutnya sebagai tindakan ‘memalukan’.
Performa Salah musim ini memang menunjukkan penurunan. Dalam 19 pertandingan di berbagai ajang, ia hanya mampu mencetak lima gol dan tiga assist. Kondisi ini membuat manajer Liverpool, Arne Slot, mulai mencadangkan Salah dalam tiga pertandingan terakhir. Ia bahkan hanya bermain selama satu babak dalam tiga laga tersebut, termasuk saat Liverpool ditahan imbang 1-1 melawan Sunderland.
Setelah tidak diturunkan saat Liverpool bermain imbang 3-3 dengan Leeds United, Salah memberikan pernyataan kontroversial. Ia merasa menjadi kambing hitam atas performa tim yang kurang maksimal dan mengindikasikan hubungan yang tidak baik dengan Slot. Lebih lanjut, Salah juga membuka kemungkinan bahwa ia telah memainkan pertandingan terakhirnya untuk klub berjuluk The Reds tersebut.
Carragher: Sikap Salah Direncanakan untuk Merusak
Manuver Salah ini tak luput dari pengamatan Jamie Carragher. Mantan bek Liverpool itu secara tegas menyatakan bahwa sikap Salah sangat memalukan. “Saya pikir itu memalukan. Beberapa orang menggambarkannya sebagai luapan emosi, saya rasa tidak,” ujar Carragher seperti dikutip dari TalkSport.
Carragher menduga bahwa pernyataan Salah bukanlah sekadar luapan emosi sesaat. “Saat Salah berhenti di mixed zone, yang sudah dia lakukan empat kali dalam delapan tahun, itu sudah diatur oleh dia dan agennya untuk menyebabkan kerusakan maksimal dan memperkuat posisinya sendiri,” tambahnya.
Carragher kemudian membandingkan situasi ini dengan kejadian serupa setahun lalu. “Dia melakukannya 12 bulan lalu dan saya menegurnya di acara itu. Dia memanfaatkan hati para pendukung Liverpool. Liverpool ada di puncak klasemen, dia mencetak gol kemenangan di Southampton.”
Menurut Carragher, waktu yang tepat untuk Salah menyuarakan aspirasinya adalah ketika tim dalam kondisi positif. “Itulah saat untuk keluar dan memberi tekanan pada pemilik Liverpool, jadi sisa musim Anda akan melihat spanduk bertuliskan ‘beri Mo uang yang menjadi haknya’,” pungkasnya.
