
Foto: Anadolu via Getty Images/Anadolu
Tim Nasional Iran menghadapi potensi kendala tak terduga jelang perhelatan Piala Dunia 2026. Kekhawatiran utama muncul terkait status wajib militer yang telah dijalani oleh sejumlah pemain kunci, yang berpotensi menghalangi mereka memasuki Amerika Serikat.
Iran dan Haiti menjadi dua negara yang dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, kedua negara tersebut masuk dalam daftar negara yang diberlakukan larangan kunjungan ke Amerika Serikat berdasarkan kebijakan Presiden Donald Trump sebelumnya.
Meskipun FIFA telah memberikan konfirmasi bahwa para pemain, pelatih, dan seluruh staf timnas Iran serta Haiti diizinkan untuk berpartisipasi dalam turnamen akbar tersebut, muncul kekhawatiran baru dari pihak Iran.
Kekhawatiran ini berakar pada fakta bahwa banyak pemain Timnas Iran yang telah menyelesaikan kewajiban militer mereka. Di Iran, setiap warga negara di atas usia 18 tahun diwajibkan untuk mengikuti wajib militer. Beberapa pemain senior, seperti striker Mehdi Taremi, diketahui pernah menjalani wajib militer di Angkatan Laut IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps).
Hingga saat ini, FIFA tidak melihat adanya masalah terkait hal tersebut. Namun, Presiden Federasi Sepakbola Iran, Mehdi Taj, telah mengantisipasi kemungkinan terburuk.
“Kami perlu mempertimbangkan berbagai opsi sehingga jika seorang pemain tidak diizinkan masuk, kami memiliki alternatif yang siap,” ujar Mehdi Taj, mengindikasikan kesiapan federasi untuk mencari solusi.
Pemerintah Amerika Serikat sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi yang mempermasalahkan hal ini. Namun, potensi perubahan kebijakan mendadak dari Presiden Donald Trump menjelang perhelatan Piala Dunia tetap menjadi sumber kekhawatiran yang perlu diwaspadai oleh Iran.
