Logo

iPhone 17 Series dan Mitos “iPhone Ganjil” yang Kembali Hidup

Airul Anwar
Airul Anwar
4 Oktober 20252
Iphone 17 (1)
Iphone 17 (1)
Iklan

Setiap kali Apple merilis iPhone baru, perbincangan klasik kembali muncul di kalangan penggemar: seri ganjil dianggap lebih unggul daripada seri genap. Keyakinan ini sudah lama beredar di komunitas Apple, terutama di Indonesia. Tahun ini, dengan hadirnya iPhone 17, narasi tersebut kembali menguat. Banyak pengguna menyebut bahwa iPhone 17 series seakan membuktikan lagi bahwa angka ganjil memang membawa lompatan besar.

Akar Sejarah Sejak iPhone 5

Pandangan itu bisa ditelusuri kembali ke tahun 2012, ketika Apple memperkenalkan iPhone 5. Perangkat ini membawa perubahan penting: layar yang lebih besar 4 inci, desain yang lebih ramping, serta konektor Lightning baru yang menggantikan 30-pin. Bagi banyak orang, iPhone 5 terasa seperti titik balik, bukan sekadar penyempurnaan. Dari sinilah keyakinan bahwa seri ganjil membawa terobosan besar mulai mengakar.

Keyakinan itu semakin menguat pada iPhone 7. Apple memperkenalkan kamera ganda di iPhone 7 Plus dan membuat keputusan kontroversial dengan menghapus jack audio 3,5 mm. Meski sempat menuai kritik, langkah ini akhirnya menjadi standar baru industri. Pada 2019, iPhone 11 hadir dengan kamera ultra-wide, Night Mode, dan baterai yang lebih awet, membuatnya dipandang sebagai iPhone paling seimbang di zamannya.Lalu iPhone 13 memberi kejutan lewat layar ProMotion 120Hz di model Pro, sementara iPhone 15 menandai transisi besar ke USB-C, menghadirkan desain titanium, serta kamera telefoto 5x.

Kini, iPhone 17 melanjutkan tradisi itu. Dengan chip A19 yang lebih bertenaga dan efisien, fitur kamera Dual Capture, serta integrasi kecerdasan buatan dalam iOS 19, perangkat ini terasa seperti generasi yang benar-benar baru. Tak heran jika banyak orang menilai bahwa mitos iPhone ganjil kembali terbukti.

Seri Genap yang Tak Kalah Penting

Namun, sejarah tidak sepenuhnya mendukung mitos tersebut. Ada beberapa seri genap yang justru menghadirkan terobosan besar dan tak kalah berpengaruh. iPhone 6, misalnya, dengan layar yang lebih besar berhasil memicu ledakan penjualan dan menjadi salah satu titik balik dalam strategi desain Apple. Beberapa tahun kemudian, iPhone 12 memperkenalkan teknologi 5G dan mencatat rekor sebagai salah satu seri paling laris sepanjang perjalanan iPhone.

Yang paling dramatis datang dari iPhone 14. Seri ini meluncurkan fitur keselamatan baru berupa Crash Detection dan Emergency SOS via satelit. Kedengarannya mungkin seperti tambahan kecil, tetapi dampaknya sangat nyata. Washington Post pernah melaporkan kisah sebuah pasangan di Amerika Serikat yang mengalami kecelakaan mobil dan terperosok dari tebing setinggi hampir 300 kaki.

Di lokasi terpencil itu tidak ada sinyal seluler, harapan mereka nyaris pupus. Namun iPhone 14 yang mereka gunakan secara otomatis mendeteksi benturan keras, menampilkan pesan peringatan “It looks like you’ve been in a crash”, lalu secara otomatis mengaktifkan Emergency SOS. Ponsel tersebut menghubungi layanan darurat dan mengirim lokasi mereka secara otomatis. Pasangan itu akhirnya berhasil diselamatkan.

Kisah semacam ini memperlihatkan bahwa inovasi besar tidak selalu datang dari seri ganjil. Kadang justru seri genap menghadirkan teknologi yang menyentuh sisi paling fundamental dari kehidupan manusia: keselamatan. Meski demikian, persepsi publik bekerja dengan cara yang berbeda. Lompatan pada angka ganjil lebih mudah diingat, lebih sering diceritakan ulang, dan akhirnya diwariskan sebagai “kebenaran” dalam komunitas pengguna. Dari situlah mitos itu terus hidup, meskipun faktanya inovasi besar bisa muncul kapan saja, tanpa memandang ganjil atau genap.

Antusiasme Pasar terhadap iPhone 17

Yang membuat iPhone 17 semakin identik dengan mitos ganjil adalah sambutan pasar global yang luar biasa. BGR melaporkan bahwa stok iPhone 17 Pro Max habis hanya dalam 15 menit pada hari pertama pre-order, 12 September 2025. Angka ini menunjukkan permintaan yang sangat tinggi, terutama untuk model kelas atas yang biasanya menjadi tolok ukur popularitas iPhone terbaru.

Fenomena serupa juga terlihat di pasar lain. South China Morning Post mencatat bahwa di Tiongkok, iPhone 17 memecahkan rekor pre-order di JD.com. Sementara di India, The Economic Times melaporkan, antrean panjang terlihat di berbagai toko fisik, dan sejumlah situs e-commerce sempat lumpuh karena lonjakan trafik.

Lantas bagaimana dengan di Indonesia?

Hingga saat ini, pre-order iPhone 17 di Indonesia memang belum resmi dibuka. Dua distributor resmi Apple di Tanah Air, iBox dan Digimap, baru membuka halaman registrasi minat bagi calon pembeli. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa peluncuran iPhone 17 di Indonesia tinggal menunggu waktu.

Berdasarkan pola rilis tahun-tahun sebelumnya, periode registrasi seperti ini biasanya menjadi tahap awal sebelum pre-order resmi dibuka, yang umumnya hanya berselang satu minggu.

Antusiasme publik terlihat jelas di jagat maya. Setiap unggahan iBox dan Digimap terkait iPhone 17 di Instagram langsung dibanjiri komentar warganet yang menanyakan harga resmi hingga ketersediaan warna “Desert Titanium” yang menjadi favorit di pasar global.

Fenomena ini menegaskan satu hal: minat terhadap iPhone 17 di Indonesia sangat tinggi, bahkan sebelum tanggal pre-order diumumkan secara resmi.

Antara Persepsi dan Realitas

Semua fakta di atas membuat iPhone 17 tampak seperti bukti baru bahwa seri ganjil lebih unggul. Namun, jika melihat sejarah, pola ini lebih dekat dengan persepsi kolektif daripada strategi resmi Apple. Konsumen cenderung mencari pola untuk menyederhanakan keputusan kompleks. Dalam hal ini, angka ganjil dianggap lebih aman, meski sebenarnya inovasi bisa muncul kapan saja.

Keputusan membeli iPhone pada akhirnya sebaiknya didasarkan pada kebutuhan nyata. Kamera, performa, baterai, umur dukungan software, serta ketersediaan di pasar lokal jauh lebih penting daripada sekadar ganjil atau genap.


iPhone 17 memang memberi kesan kuat bahwa mitos iPhone ganjil kembali terbukti. Inovasi yang dihadirkannya nyata, dan laporan dari berbagai media internasional menunjukkan sambutan pasar yang luar biasa. Namun, angka hanyalah simbol. Apple selalu menghadirkan terobosan di momen yang dianggap tepat, baik pada seri ganjil maupun genap.

Mitos boleh tetap hidup sebagai bagian dari cerita, tetapi keputusan rasional akan selalu lebih relevan: apakah iPhone itu benar-benar menjawab kebutuhan Anda hari ini.

Iklan
Iklan