Hyundai EO Diluncurkan di China, SUV Listrik Kompak Mulai Rp262 Juta

Foto: Beijing Hyundai
Beijing Hyundai resmi memperkenalkan Hyundai EO, SUV listrik kompak yang menjadi produk murni listrik pertama hasil kerja sama antara Hyundai Motor dan BAIC Motor di pasar China. Peluncuran ini menandai upaya Hyundai untuk kembali memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik terbesar di dunia.
Model ini hadir dengan banderol kompetitif dan spesifikasi yang menargetkan segmen SUV kompak, bersaing langsung dengan pemain lokal seperti BYD dan Geely. Perusahaan berharap EO menjadi titik awal kebangkitan merek di pasar kendaraan listrik China.
Hyundai EO dipasarkan dalam tiga varian: Fun, Smart, dan Tech dengan harga resmi masing-masing 119.800 yuan, 129.800 yuan, dan 149.800 yuan, harga tersebut setara sekitar Rp262 juta, Rp285 juta, dan Rp329 juta. Bandrol peluncuran ini lebih rendah dari harga pra-penjualan yang sempat mencapai 130.000 yuan.
Strategi harga EO menempatkannya sejajar dengan kompetitor di segmen yang sama, seperti BYD Yuan Plus dan Geely Galaxy E5.
Desain Dan Dimensi

EO dibangun pada platform khusus kendaraan listrik global E‑GMP (Electric Global Modular Platform). Mobil ini memiliki dimensi panjang 4.615 mm, lebar 1.875 mm, tinggi 1.675–1.698 mm, dan jarak sumbu roda 2.750 mm.
Desain eksterior menonjolkan gaya modern dan futuristis khas Hyundai. Lampu depan mengusung daytime running light (DRL) berornamen “lucky crystal” dengan motif angka digital 8 yang disematkan sebagai simbol keberuntungan.
Interior Dan Fitur

Di dalam kabin, Hyundai EO meninggalkan panel instrumen LCD konvensional dan menggantinya dengan head-up display jarak jauh serta sistem layar ganda 27 inci beresolusi 4K yang menggabungkan panel infotainment dan layar penumpang.
Konsol tengah menghadirkan kompartemen penyimpanan geser, dua pengisi daya nirkabel, dan empat tempat cangkir.
Fitur lainnya meliputi sistem audio Bose, panoramic sunroof dengan penutup elektrik, kaca akustik ganda, pintu bagasi elektrik, serta beragam mode berkendara.
Performa Dan Jarak Tempuh
EO ditawarkan dalam dua konfigurasi penggerak: motor tunggal (penggerak depan) dan varian dua motor (penggerak semua roda).
Versi motor tunggal menghasilkan tenaga maksimum 160 kW (215 hp) dengan torsi puncak 310 Nm. Varian AWD pada tipe Tech memiliki tenaga gabungan hingga 233 kW (312 hp).
SUV ini memakai pilihan baterai LFP (lithium iron phosphate) berkapasitas 64,2 kWh dan 88,1 kWh. Menurut standar CLTC (China Light‑Duty Vehicle Test Cycle), jarak tempuhnya berkisar antara 518 hingga 722 km.
Fitur pengisian cepat memungkinkan pengisian baterai dari 30% ke 80% hanya dalam 27 menit, yang disebut sebagai salah satu keunggulan dalam kelasnya.
Peluncuran EO merupakan langkah awal Beijing Hyundai untuk memperluas portofolio kendaraan listriknya di China. Perusahaan merencanakan serangkaian model baru antara 2026 hingga 2030.
Rencana jangka menengah mencakup peluncuran sedan segmen C, SUV segmen B, dan SUV segmen C pada 2026–2027. Antara 2028–2030, Hyundai berencana menambah SUV segmen D, MPV, dan sedan besar.
Target perusahaan pada 2030 adalah memiliki 13 kendaraan listrik murni dan 7 kendaraan bermesin bensin (ICE) di pasar China, termasuk versi baru Elantra, Tucson, dan Custo.
Dengan kombinasi desain, performa, dan harga kompetitif, Hyundai EO diarahkan sebagai produk kunci untuk memperkuat posisi Hyundai di segmen SUV listrik kompak di China.
