
Sumber: REUTERS/Piroschka Van De Wouw
Kapten Napoli, Giovanni Di Lorenzo, tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasi dan kekecewaannya usai timnya menelan kekalahan telak 2-6 dari PSV Eindhoven dalam lanjutan Liga Champions, Rabu (22/10/2025) dini hari WIB.
Dalam konferensi pers pasca-laga, Di Lorenzo menyebut kekalahan ini sebagai “malam yang mengerikan” dan menjadi sinyal jelas bahwa timnya sedang mengalami masalah serius, baik secara mental maupun taktikal.
“Ini adalah malam yang mengerikan. Kami perlu berhenti, merenung, dan menganalisis apa yang terjadi di luar sana,” ujar Giovanni Di Lorenzo.
Napoli Kini Terasa Rapuh
Sang kapten dengan jujur mengungkap kondisi tim saat ini. Jika musim lalu Napoli dikenal sebagai tim yang solid dan sulit dikalahkan, kini situasinya berbeda 180 derajat.
“Kami merasa rapuh saat ini. Kebalikan dari musim lalu ketika kami begitu solid,” kata Di Lorenzo.
Ia menambahkan bahwa penurunan kepercayaan diri para pemain menjadi masalah utama, sehingga mereka sering kehilangan kontrol saat menghadapi tekanan lawan.
Masalah mental ini, menurut Di Lorenzo, menjadi penyebab pemain bermain dengan rasa was-was, seolah lawan bisa mencetak gol kapan saja.
Kehilangan Keseimbangan dan Mental Bertahan
Selain masalah mental, Di Lorenzo menyoroti hilangnya keseimbangan permainan dan mentalitas bertahan, yang sebelumnya menjadi kekuatan utama Napoli.
“Memang benar kami mencoba sesuatu yang baru dalam serangan, tetapi kami kebobolan gol yang seharusnya tidak pernah kami kebobolan,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa setiap pemain harus melakukan introspeksi diri. Semua elemen tim, dari lini pertahanan hingga penyerang, harus memahami bahwa mental bertahan adalah fondasi untuk kesuksesan tim.
“Kami telah kehilangan keseimbangan kami keinginan untuk tidak kebobolan, mentalitas defensif itu. Kami semua harus mengintrospeksi diri,” tegas sang kapten.
Malam yang Menjadi Alarm bagi Napoli
Kekalahan dari PSV bukan hanya soal angka di papan skor. Di Lorenzo menekankan bahwa timnya harus segera memperbaiki persepsi bahwa lawan bisa mencetak gol kapan saja, yang telah menjadi momok serius bagi performa mereka.
“Saat ini rasanya lawan bisa menyakiti kami kapan saja. Dan itu harus segera berubah,” tegasnya.
Ia menyebut bahwa Napoli saat ini berusaha menerapkan pendekatan baru dalam menyerang, namun hal itu tidak bisa dijadikan alasan atas kehancuran di lini pertahanan. Mentalitas bertahan dan disiplin tim tetap harus dijaga, apalagi di kompetisi sekelas Liga Champions.
Introspeksi dan Perbaikan
Di Lorenzo menyerukan seluruh tim untuk mengambil langkah introspektif. Menurutnya, hanya dengan evaluasi menyeluruh, Napoli bisa kembali ke performa puncak dan mengembalikan rasa percaya diri para pemain.
“Kami semua harus merenung, memahami akar masalah, dan berusaha keras memperbaiki diri. Mentalitas bertahan dan keseimbangan permainan harus kembali menjadi prioritas,” ujarnya.
Kekalahan telak dari PSV menjadi alarm keras bagi Napoli, menegaskan bahwa jika tidak segera ada perbaikan, tim bisa mengalami penurunan lebih jauh, baik di Liga Champions maupun Serie A.
