Golden Boy Awards 2025 Tanpa Lamine Yamal, Ini Penjelasan Lengkapnya

Sumber: Angel Martinez-Getty Images
Daftar nominasi Golden Boy Awards 2025 resmi diumumkan pada Rabu lalu, namun satu nama yang mengejutkan publik tidak muncul, yakni Lamine Yamal. Keputusan ini memicu pertanyaan mengingat statusnya sebagai salah satu pemain muda terdepan di kancah sepak bola dunia.
Yamal baru berusia 18 tahun musim panas lalu dan menempati posisi kedua dalam pemilihan Ballon d’Or 2025, prestasi luar biasa bagi pemain seusianya. Meski demikian, nama pemain Barcelona itu absen dari kandidat Golden Boy tahun ini.
Aturan Golden Boy yang Menentukan
Golden Boy adalah penghargaan tahunan yang digagas oleh media Italia, Tuttosport, dan dinilai oleh jurnalis dari berbagai media besar Eropa. Ada beberapa syarat utama yang biasa disorot:
- Peserta harus berusia di bawah 21 tahun.
- Harus bermain di kompetisi kasta tertinggi di Eropa.
- Penilaian dilakukan oleh panel jurnalis dari berbagai negara.
Salah satu ketentuan penting yang sering terlupakan publik adalah bahwa seorang pemain hanya bisa memenangkan Golden Boy satu kali dalam kariernya. Aturan ini sengaja dibuat untuk membuka peluang bagi talenta muda lain agar mendapat pengakuan.
Mengapa Yamal Tidak Masuk Nominasi?
Alasan utama ketidakhadiran nama Yamal dalam daftar calon Golden Boy Awards 2025 adalah aturan satu kali menang tersebut. Yamal sudah meraih Golden Boy Awards pada 2024, sehingga secara otomatis tidak memenuhi syarat untuk kembali masuk nominasi tahun ini.
Aturan ini memicu beragam respons: beberapa pihak menilai demikian adil karena memberi kesempatan pada pemain muda lain, sedangkan yang lain mempertanyakan layak-tidaknya batasan tersebut mengingat performa berkelanjutan pemain tertentu.
Kopa Trophy Sebagai Arena Lainnya
Meskipun tak bisa bersaing lagi di Golden Boy, Yamal tetap memiliki panggung lain untuk menegaskan dominasinya di level muda. Ia baru saja memenangkan Kopa Trophy, penghargaan pemain muda di bawah payung Ballon d’Or, dua tahun berturut-turut pada 2024 dan 2025.
Berbeda dengan Golden Boy, Kopa Trophy tidak membatasi pemenang hanya satu kali dalam karier. Karena itu, Yamal masih berpeluang menambah koleksi trofi muda tersebut dalam beberapa musim mendatang.
Secara teoritis, dengan batas usia yang baru akan terlewati setelah musim 2027/2028, Yamal berpeluang meraih beberapa Kopa Trophy lagi suatu kemungkinan yang, jika terwujud, akan mempertegas dominasinya di generasi yang sama.
