Florian Wirtz dan Jeremie Frimpong Dinilai Belum Padu dengan Taktik Arne Slot di Liverpool

Sumber: AP Photo/Michael Probst
Musim kedua Arne Slot bersama Liverpool tidak berjalan semulus yang diharapkan. Setelah membawa The Reds menjuarai Liga Inggris 2024/2025, kini performa timnya justru menurun drastis. Meski telah berinvestasi besar di bursa transfer musim panas, Liverpool kesulitan tampil konsisten dan kini tercecer di posisi kedelapan klasemen sementara, tertinggal delapan poin dari Arsenal di puncak dan masih berada di bawah Manchester United.
Sorotan pun tertuju pada dua pemain baru yang direkrut dari Bundesliga, Florian Wirtz dan Jeremie Frimpong. Keduanya disebut belum benar-benar menyatu dengan sistem permainan yang diterapkan Slot.
Legenda MU yang kini menjadi pundit sepak bola, Paul Scholes, menilai keputusan Liverpool mendatangkan kedua pemain itu tidak sepenuhnya tepat. “Saya rasa mereka membeli pemain yang tidak sesuai dengan filosofi pelatih. (Jeremie) Frimpong dan (Florian) Wirtz tampak kesulitan beradaptasi dengan gaya Slot,” ujar Scholes dalam podcast The Good, The Bad and The Football.
Wirtz dan Frimpong Belum Penuhi Ekspektasi
Florian Wirtz datang ke Anfield dengan reputasi besar setelah tampil gemilang bersama Bayer Leverkusen, tetapi sejauh ini penampilannya masih jauh dari harapan. Dari 11 laga Liga Inggris, gelandang asal Jerman itu belum mencetak satu pun gol maupun assist.
Penampilan Wirtz dianggap terlalu berhati-hati dan belum menunjukkan kreativitasnya seperti saat membela Leverkusen di bawah Xabi Alonso. Mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, bahkan menyarankan agar pemain berusia 22 tahun itu dicadangkan sementara agar bisa mengembalikan kepercayaan dirinya.
Nasib serupa dialami Jeremie Frimpong. Bek kanan asal Belanda itu awalnya diproyeksikan menjadi suksesor Trent Alexander-Arnold, terutama karena kecepatan dan kontribusinya dalam serangan. Namun, masalahnya muncul saat bertahan. Frimpong lebih sering bermain layaknya wing-back, bukan bek kanan murni yang bisa menjaga keseimbangan lini belakang.
Legenda Liverpool, Robbie Fowler, menilai Frimpong masih beradaptasi dengan taktik Slot yang menuntut transisi cepat antara menyerang dan bertahan. “Frimpong adalah pemain ofensif alami. Ia lebih nyaman maju ke depan, sementara Slot menginginkan bek sayap yang juga kuat dalam bertahan,” ujar Fowler.
Tekanan Besar di Liverpool
Selain Wirtz dan Frimpong, Fowler juga menyoroti Milos Kerkez, bek kiri muda yang didatangkan dari Bournemouth. Menurutnya, Kerkez belum siap menghadapi tekanan besar bermain untuk klub sebesar Liverpool.
“Kerkez adalah bek kiri menjanjikan, tapi bermain untuk Liverpool itu berbeda. Tekanan dari fans dan ekspektasi klub jauh lebih besar dibanding di Bournemouth atau Brentford,” jelas Fowler.
Kendati beberapa rekrutan masih kesulitan beradaptasi, ada satu nama yang justru mencuri perhatian, yakni Hugo Ekitike. Striker asal Prancis itu tampil tajam sejak bergabung dari Eintracht Frankfurt dengan mahar hampir 80 juta paun. Ia menjadi satu-satunya pemain baru yang langsung nyetel dengan gaya Slot dan kini menjadi tumpuan di lini depan.
Arne Slot Masih Percaya Proses
Meski mendapat kritik, Arne Slot tetap percaya bahwa timnya butuh waktu untuk menyatu. “Adaptasi tak bisa instan. Kami memiliki banyak pemain baru, dan semua sedang belajar memahami sistem kami,” ujar pelatih asal Belanda itu dalam konferensi pers terakhirnya.
Dengan jadwal padat yang menanti, termasuk laga penting melawan Tottenham Hotspur, Slot dituntut menemukan formula terbaik agar para pemain barunya segera beradaptasi. Jika tidak, musim 2025/2026 bisa menjadi masa yang berat bagi Liverpool, yang sebelumnya sempat menjadi penguasa Liga Inggris.
