
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menangguhkan Sekretaris Jenderalnya setelah FIFA menjatuhkan sanksi atas dugaan penggunaan pemain yang tidak memenuhi syarat dalam kualifikasi Piala Asia 2027. Keputusan itu muncul setelah badan sepak bola dunia menuding adanya dokumen palsu terkait status kakek-nenek para pemain.
FIFA memutuskan menangguhkan tujuh pemain kelahiran luar negeri dan mengenakan denda sebesar USD 438.000 kepada FAM, serta menyebut data asli menunjukkan asal pemain dari Argentina, Brasil, Belanda, dan Spanyol.
Langkah FAM dan Alasan Penangguhan Sekjen
FAM mengumumkan penangguhan Sekretaris Jenderal Noor Azman Rahman pada Jumat, 17 Oktober, untuk memberi ruang bagi penyelidikan independen. Wakil Presiden FAM, Sivasundaram Sithamparam Pillai, menyatakan pembentukan komite independen bertujuan memastikan proses berjalan objektif.
“FAM tetap teguh pada komitmen kami untuk menjunjung tinggi transparansi dan melindungi reputasi sepak bola Malaysia,” kata Sivasundaram, menegaskan tidak ada anggota FAM yang duduk dalam komite investigasi itu.
Pembelaan FAM dan Upaya Banding
Pengacara yang mewakili FAM, Serge Vittoz, menyatakan pihaknya telah mengajukan banding atas keputusan FIFA. Menurut Vittoz, baik federasi maupun para pemain tidak melakukan pemalsuan.
“Tidak ada pemalsuan yang dilakukan oleh para pemain. Tidak ada pula pemalsuan yang dilakukan oleh FAM sebagai sebuah institusi,” ujar Vittoz, menegaskan jika ada kesalahan maka tanggung jawab harus ditujukan kepada pihak terkait.
Rincian Kasus dan Proses Hukum Selanjutnya
FIFA menilai dokumen yang diajukan mengklaim bahwa kakek-nenek para pemain lahir di Malaysia, namun verifikasi menunjukkan asal kelahiran di beberapa negara Amerika Selatan dan Eropa. FAM menegaskan seluruh proses naturalisasi telah mengikuti hukum setempat.
Keputusan atas banding dijadwalkan diumumkan pada 30 Oktober 2025. Jika banding ditolak, FAM berencana membawa perkara ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS).
