Logo

FIFA Tolak Banding FAM, Sanksi untuk Tujuh Pemain Naturalisasi Malaysia Tetap Berlaku

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
3 November 20254
Fifa Tolak Banding Fam, Sanksi Untuk Tujuh Pemain Naturalisasi Malaysia Tetap Berlaku

Sumber: Instagram/@malaysia_nt

Iklan

Komite Banding FIFA secara resmi menolak banding yang diajukan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait kasus pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi. Keputusan itu diumumkan FIFA pada Senin (3/11/2025) melalui situs resminya, sekaligus menegaskan bahwa sanksi yang dijatuhkan sebelumnya tetap berlaku penuh.

Kasus ini melibatkan tujuh pemain naturalisasi yang memperkuat Timnas Malaysia, yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Ketujuh pemain tersebut dinilai melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FIFA Disciplinary Code/FDC) terkait pemalsuan atau peniruan dokumen (forgery and falsification). Pelanggaran ini tergolong serius karena menyangkut keaslian dokumen kewarganegaraan yang digunakan untuk memperkuat tim nasional.

FIFA Perkuat Sanksi terhadap FAM dan Para Pemain

Dalam keputusannya, Komite Banding FIFA menegaskan bahwa setelah melalui proses pemeriksaan dokumen dan sidang pendengaran, mereka tidak menemukan dasar hukum yang cukup untuk mengubah keputusan sebelumnya.

“Komite Banding memutuskan untuk menolak seluruh permohonan banding dan menegaskan kembali sepenuhnya sanksi yang telah dijatuhkan oleh Komite Disiplin FIFA terhadap FAM dan para pemain tersebut,” tulis FIFA dalam pernyataannya.

Sanksi yang dikonfirmasi adalah sebagai berikut:

  • Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dijatuhi denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp6,5 miliar.
  • Ketujuh pemain masing-masing dikenai denda CHF 2.000.
  • Seluruh pemain dilarang berpartisipasi dalam kegiatan sepak bola di seluruh dunia selama 12 bulan penuh.

FIFA juga memberikan waktu 10 hari kepada pihak FAM dan para pemain untuk meminta motivated decision atau keputusan dengan alasan lengkap. Setelah menerima dokumen tersebut, mereka memiliki waktu 21 hari untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Harapan FAM Pupus Setelah Dua Pekan Menunggu

Banding yang diajukan FAM ini awalnya disampaikan pada 16 Oktober 2025, beberapa minggu setelah FIFA mengumumkan sanksi. Dalam pernyataannya, Datuk Yusoff Mahadi, salah satu petinggi FAM, mengungkapkan bahwa banding dilakukan dengan bantuan tim hukum internasional yang berpengalaman menangani kasus serupa.

“Ketika kami mengajukan banding, artinya kami berharap mendapatkan hasil positif. Pengacara yang ditunjuk berasal dari luar negeri dan memiliki pengalaman di kasus internasional,” ujar Yusoff kepada New Straits Times.

Namun, harapan itu kini sirna. Setelah melalui proses peninjauan, FIFA menolak seluruh argumen yang diajukan oleh FAM dan tim hukumnya. Menurut badan sepak bola dunia itu, tidak ada bukti baru yang cukup kuat untuk membantah hasil investigasi awal.

Masa Depan Pemain Naturalisasi Malaysia Kini Suram

Keputusan FIFA ini menjadi pukulan telak bagi sepak bola Malaysia. Dengan larangan bermain selama setahun, ketujuh pemain tersebut otomatis tidak bisa memperkuat klub maupun tim nasional hingga akhir musim 2026.

Situasi ini juga memaksa FAM melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses naturalisasi pemain ke depannya. Federasi harus memastikan seluruh dokumen kewarganegaraan diverifikasi dengan benar agar tidak terulang kasus serupa di masa mendatang.

Dengan hasil ini, upaya FAM untuk membela para pemainnya berakhir tanpa hasil. Fokus kini beralih pada langkah banding ke CAS, yang menjadi satu-satunya peluang terakhir bagi Malaysia untuk memperjuangkan keringanan hukuman.

Iklan
Iklan