Bayer Leverkusen membuat keputusan yang kini dianggap sebagai kesalahan terbesar mereka dalam menunjuk pelatih baru setelah kepergian Xabi Alonso. Erik ten Hag, yang didatangkan pada musim panas 2025, hanya mampu bertahan selama tiga bulan sebelum akhirnya dipecat.

Periode Singkat Erik ten Hag di Leverkusen

Erik ten Hag ditunjuk untuk menggantikan Xabi Alonso yang memutuskan hijrah ke Real Madrid. Namun, masa baktinya di BayArena terbilang sangat singkat, dimulai pada 1 Juli dan berakhir pada 1 September 2025. Selama periode tersebut, Ten Hag hanya mendampingi tim dalam dua pertandingan Bundesliga.

Hasilnya pun mengecewakan, dengan kekalahan 1-2 dari Hoffenheim dan hasil imbang 3-3 melawan Werder Bremen. Satu-satunya kemenangan diraih di DFB Pokal, mengalahkan SG Sonnenhof Grobaspach, tim divisi keempat, dengan skor telak 4-0.

Hubungan Retak dengan Pemain

Menurut laporan Bild, petinggi Bayer Leverkusen sudah mempertimbangkan pemecatan Erik ten Hag sejak kekalahan di pekan pertama Bundesliga melawan Hoffenheim. Keputusan pemecatan tampaknya tidak terhindarkan, terlepas dari hasil pertandingan melawan Bremen.

Masalah utama yang disebut menjadi penyebab kegagalan Ten Hag adalah ketidakmampuannya membangun hubungan baik dengan para pemain sejak awal masa kepelatihannya. Terdapat kesenjangan yang signifikan antara pelatih dan skuad. Pihak klub sempat berharap ketegangan tersebut hanya bersifat sementara selama pramusim, namun situasi tidak membaik ketika kompetisi resmi dimulai.

Kerugian Finansial dan Kembalinya Performa

Akibatnya, Leverkusen harus segera mengakhiri kerja sama dengan Erik ten Hag. Keputusan ini tetap diambil meskipun klub harus merogoh kocek cukup dalam untuk pesangon sebesar 6 juta Euro, atau setara dengan Rp 117 miliar.

Saat ini, Bayer Leverkusen berada di bawah kepemimpinan Kasper Hjulmand. Di bawah arahan pelatih baru tersebut, performa tim menunjukkan peningkatan signifikan dan berhasil kembali ke papan atas klasemen sementara Bundesliga, menduduki peringkat keempat.