El Clasico Panas: Real Madrid Kalahkan Barcelona 2-1 di Santiago Bernabeu
Real Madrid berhasil menegaskan dominasinya di La Liga 2025/2026 setelah mengalahkan Barcelona 2-1 pada laga El Clasico di Santiago Bernabeu, Minggu (26/10/2025) malam WIB. Gol Kylian Mbappe dan Jude Bellingham menjadi pembeda, sementara satu-satunya gol Barcelona dicetak oleh Fermin Lopez.
Kemenangan ini memperkokoh posisi Real Madrid di puncak klasemen dengan 27 poin, unggul lima angka dari Barcelona yang tertahan di posisi kedua. Di bawah asuhan Xabi Alonso, Los Blancos kembali menunjukkan identitas mereka sebagai tim yang efektif, disiplin, dan klinis di depan gawang.
Sejak peluit pertama dibunyikan, Madrid tampil dengan penuh percaya diri. Kombinasi lini tengah antara Bellingham, Valverde, dan Tchouameni mengontrol tempo permainan, sementara Mbappe dan Vinicius menjadi ancaman konstan lewat kecepatan dan pergerakan tajam. Di sisi lain, Barcelona terlihat kesulitan mengembangkan permainan dan sering kehilangan bola di area berbahaya.
Strategi Xabi Alonso Ungguli Taktik Hansi Flick
Xabi Alonso menampilkan pendekatan yang sangat taktis. Alih-alih melakukan pressing tinggi, Madrid lebih memilih bermain sabar dan menunggu kesalahan dari lawan. Pendekatan itu terbukti efektif, mengingat sistem garis pertahanan tinggi Barcelona justru menjadi bumerang.
Gol pertama Madrid datang pada menit ke-28 lewat aksi individu Kylian Mbappe. Penyerang asal Prancis itu memanfaatkan ruang di antara dua bek tengah Barcelona, Pau Cubarsi dan Eric Garcia, sebelum melepaskan tembakan mendatar ke pojok kanan gawang. Gol itu menjadi gambaran jelas bagaimana mudahnya Madrid mengeksploitasi ruang di belakang pertahanan Blaugrana.
Barcelona sempat membalas lewat gol Fermin Lopez di menit ke-52. Berawal dari umpan Pedri, gelandang muda itu sukses menyelinap di antara dua bek Madrid dan menaklukkan Thibaut Courtois. Namun momentum itu tidak bertahan lama. Hanya enam menit berselang, Jude Bellingham mencetak gol kedua Madrid melalui skema serangan balik cepat. Umpan Vinicius disambut sepakan first-time Bellingham yang menembus gawang Marc-Andre ter Stegen.
Setelah gol tersebut, Barcelona berupaya menekan habis-habisan, tetapi lini pertahanan Madrid tampil kokoh. Antonio Rudiger dan Eder Militao tampil disiplin mengawal lini belakang, sementara Dani Carvajal berulang kali mematahkan serangan dari sisi sayap kiri yang digalang Joao Felix.
Lini Belakang Barcelona Kembali Jadi Masalah
Kekalahan di Bernabeu ini kembali membuka luka lama Barcelona: rapuhnya lini pertahanan mereka. Hansi Flick tetap memaksakan sistem garis tinggi yang membuat timnya rawan terhadap serangan balik cepat.
Pau Cubarsi dan Eric Garcia menjadi titik lemah paling mencolok. Keduanya tampil kurang sigap dalam mengantisipasi pergerakan cepat penyerang Madrid. Koordinasi antarlini juga buruk, membuat transisi bertahan Barcelona kacau.
Di sisi kanan, Jules Kounde pun tampil di bawah performa terbaiknya. Ia sering terlambat menutup ruang dan gagal mengantisipasi pergerakan Vinicius. Situasi ini membuat Barcelona berkali-kali terjebak dalam posisi yang berbahaya, terutama ketika Madrid mengalirkan bola dengan cepat dari tengah ke depan.
Saatnya Flick Berbenah Sebelum Terlambat
Hansi Flick kini berada di bawah tekanan besar. Kekalahan ini memperpanjang tren negatif Barcelona saat menghadapi tim besar. Dalam beberapa pertandingan terakhir, Blaugrana tampak kehilangan arah permainan dan ketenangan di lini belakang.
Flick harus segera melakukan evaluasi menyeluruh, terutama pada struktur pertahanan. Sistem garis tinggi yang ia terapkan membutuhkan pemain dengan kecepatan dan koordinasi sempurna — sesuatu yang saat ini tidak dimiliki Barcelona. Jika tidak segera disesuaikan, risiko kebobolan cepat seperti di laga ini akan terus menghantui.
Selain itu, Flick juga perlu memperkuat keseimbangan di lini tengah. Kombinasi antara De Jong, Pedri, dan Gavi terlihat terlalu fokus menyerang tanpa memberikan perlindungan cukup bagi bek-bek mereka.
Kekalahan di El Clasico ini menjadi sinyal peringatan keras bagi Barcelona. Tanpa perubahan taktis dan peningkatan mental bertahan, peluang mereka mempertahankan posisi di papan atas akan semakin tipis.
Sementara itu, Real Madrid bisa menikmati malam kemenangan yang manis di Bernabeu. Dengan Mbappe dan Bellingham yang semakin padu, serta Xabi Alonso yang menemukan formula keseimbangan sempurna antara pertahanan dan serangan, Los Blancos tampak siap melaju tanpa hambatan menuju gelar juara La Liga musim ini.