Drama di Turin! Gara-Gara Satu Pemain Buat Bursa Transfer Juventus Berantakan

Sumber: Jonathan Moscrop/Getty Images
Juventus menghadapi badai di bursa transfer musim panas yang menurut pengamat berujung kacau. Mantan striker Serie A, Nicola Ventola, menuding satu kegagalan krusial membuat seluruh strategi klub buyar.
Ventola menyorot kegagalan menjual Dusan Vlahovic sebagai titik awal masalah. Akibatnya, Juventus disebut harus merelakan target utama dan akhirnya mendatangkan pemain yang bukan pilihan pertama.
Biang Kerok Penjualan Vlahovic
Ventola menyebut Juventus sebagai pihak paling dirugikan dalam bursa transfer kali ini. Menurutnya, rencana besar klub terhenti karena kegagalan melepas Vlahovic ke klub lain.
“Menurut pendapat saya, Juventus adalah pihak yang benar-benar menanggung akibatnya,” kata Ventola di Overtime Festival, via TuttoMercatoWeb.
“Dengan tidak menjual Vlahovic, yang seharusnya pergi, mereka kehilangan target utama mereka Kolo Muani,” sambungnya.
Berakhir Dengan Rencana B
Kegagalan mendapatkan dana dari penjualan Vlahovic membuat manajemen kehabisan waktu. Juventus tersisih dalam perburuan Kolo Muani, yang kemudian bergerak ke klub lain.
“Itu membuat mereka kalang kabut di hari-hari terakhir bursa transfer,” jelas Ventola.
“Mereka memang mendatangkan pemain-pemain bagus, tetapi bukan pemain yang benar-benar mereka inginkan,” tegasnya.
Beban Untuk Rekrutan Anyar
Ventola juga menyinggung dua rekrutan baru, Jonathan David dan Lois Openda. Ia mengakui catatan gol dan assist kedua pemain cukup menjanjikan, namun menilai tekanan di Juventus berbeda.
“Mereka berdua telah mencetak banyak gol dan memberikan assist,” katanya.
“Tetapi bermain untuk Juventus tidaklah mudah. Segalanya tidak berjalan mulus bagi klub dalam hal itu,” pungkas Ventola.
Cerminan Di Atas Lapangan
Analisis Ventola tampak tercermin pada performa awal Juventus. Meski belum terkalahkan, tim sering berakhir imbang dan sempat mencatatkan tiga hasil seri beruntun di Serie A.
Rentetan hasil imbang itu dinilai sebagai bayangan dari strategi transfer yang kurang ideal. Juventus kini menaruh beban besar pada pemain-pemain yang datang sebagai “rencana B” untuk membuktikan nilai mereka.
