Daniele Rugani Cedera Serius, Juventus Krisis Bek Jelang Duel Penting Melawan Fiorentina di Serie A

Sumber: AFP/Filippo Monteforte
Juventus kembali diterpa badai cedera yang tidak kunjung mereda, dan kali ini situasinya semakin memprihatinkan. Daniele Rugani dipastikan harus menepi cukup lama akibat cedera otot yang ia alami dalam sesi latihan. Kondisi ini membuat persiapan Juventus menuju laga Serie A melawan Fiorentina pada 23 November 2025 menjadi jauh dari ideal.
Luciano Spalletti kini dihadapkan pada kondisi sulit, terutama karena kedalaman skuad di lini belakang semakin menipis. Absennya Rugani menjadi pukulan telak karena bek berpengalaman itu merupakan salah satu pemain yang diandalkan dalam rotasi pertahanan.
Setelah beberapa pekan sebelumnya Juventus juga kehilangan Gleison Bremer, kini mereka benar-benar berada dalam fase darurat. Duet bek tengah tersisa hanya dua nama dengan kondisi siap tempur, dan itu jelas membuat Spalletti harus berpikir jauh lebih keras untuk merumuskan strategi.
Rugani Cedera Otot, Absen Sekitar 20 Hari
Kabar mencemaskan ini muncul setelah Rugani mengalami cedera otot soleus pada kaki kanannya. Cedera itu terjadi ketika ia mengikuti sesi latihan tim pada Rabu lalu. Menurut laporan dari Gazzetta dello Sport, sang bek akan menjalani masa pemulihan sekitar 20 hari dan dipastikan tidak bisa tampil dalam beberapa laga penting ke depan.
Cedera yang terbilang cukup serius ini terjadi pada momen yang tidak tepat. Juventus saat ini sedang memasuki periode padat pertandingan yang menuntut kondisi fisik pemain tetap dalam keadaan optimal. Lebih buruk lagi, ini terjadi ketika Lloyd Kelly baru saja kembali berlatih setelah pemulihan cedera betis. Namun, meski sudah ikut berlatih, Kelly belum tentu bisa tampil maksimal dalam laga intensitas tinggi seperti melawan Fiorentina.
Situasi “satu pemain pulih, satu pemain tumbang” ini membuat keseimbangan skuad terganggu. Juventus yang seharusnya berada pada fase konsolidasi justru semakin disibukkan dengan persoalan rotasi pemain di lini pertahanan.
Hanya Dua Bek Tengah Siap Bermain
Krisis ini semakin terasa karena Juventus kini hanya memiliki dua bek tengah senior yang benar-benar bugar 100 persen: Pierre Kalulu dan Federico Gatti. Kalulu, yang sejatinya masih dalam proses adaptasi setelah sempat mengalami cedera sebelumnya, kini dipaksa menjadi pilar utama di pertahanan. Sementara Gatti menjadi satu-satunya pemain yang benar-benar fit dan memiliki konsistensi tampil dalam beberapa pekan terakhir.
Bremer, yang biasanya menjadi andalan utama, masih menjalani proses pemulihan setelah operasi meniskus. Ia diprediksi baru kembali pada awal atau pertengahan Desember, membuat Spalletti tidak bisa berharap banyak pada sang bek untuk laga kontra Fiorentina.
Lloyd Kelly memang sudah kembali berlatih, tetapi memainkannya sejak awal tentu mengandung risiko tinggi. Dengan kondisi fisiknya yang belum kembali 100 persen, ia lebih mungkin tampil sebagai pemain pengganti atau opsi darurat.
Opsi Darurat: Gelandang Dijadikan Bek
Dengan kondisi lini belakang yang begitu rapuh, Luciano Spalletti harus mencari alternatif strategi lain agar Juventus tetap bisa tampil kompetitif. Salah satu opsi yang cukup mungkin adalah menggunakan formasi empat bek, dengan Kalulu dan Gatti sebagai duet utama di jantung pertahanan.
Namun, jika Spalletti ingin tetap mempertahankan skema tiga bek yang selama ini sering digunakan, maka eksperimen taktis tidak bisa dihindari. Salah satu pemain yang berpotensi dijadikan solusi sementara adalah Teun Koopmeiners. Gelandang serba bisa itu memiliki kemampuan bertahan yang cukup baik dan pernah bermain di posisi lebih dalam saat masih membela Atalanta.
Menggeser Koopmeiners ke lini belakang memang bukan opsi ideal, tetapi kondisi darurat seringkali menuntut pilihan yang tidak biasa. Juventus membutuhkan pemain yang solid dalam membaca permainan, dan Koopmeiners bisa mengisi kekosongan tersebut hingga para bek utama kembali pulih.
