Chery Jetour Traveller C-DM Meluncur 17 November: SUV Hybrid Tangguh dengan Tiga Motor Listrik 340 kW

Foto: MIIT via Car News China
Jetour, merek otomotif di bawah naungan Chery, akan memperluas jajaran SUV-nya dengan meluncurkan Jetour Traveller C-DM pada 17 November di Tiongkok.
Menariknya, model ini sebelumnya dikenal sebagai Shanhai T2, namun kini dihadirkan kembali dengan nama Traveller C-DM sebagai bagian dari strategi rebranding Jetour untuk menyatukan lini SUV petualang dan kendaraan elektrifikasi di bawah satu identitas.
Traveller C-DM merupakan versi plug-in hybrid (PHEV) dari keluarga Traveller 2026 yang mengusung sistem hibrida tiga motor bertenaga besar—menghasilkan total 340 kW (sekitar 456 hp) dan 700 Nm torsi—menjadikannya salah satu SUV PHEV terkuat di segmen-nya.
Desain Dan Dimensi

Secara garis besar, Traveller 2026 mempertahankan gaya SUV boxy khas Jetour namun mendapat sentuhan visual baru. Perubahan mencakup lampu belakang vertikal transparan, ban cadangan side-hinged, serta grafis bumper belakang yang lebih kotak.
Jetour juga menyederhanakan area fog lamp dan menghilangkan bilah vertikal pada gril untuk tampilan yang lebih bersih. Interior diperkirakan hadir dengan opsi atap hitam, panoramic sunroof, kaca belakang privasi, serta side step untuk varian long-wheelbase.
Dimensi di atas tercantum dalam dokumen Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) Tiongkok, menunjukkan Traveller C-DM sedikit lebih panjang dibanding pendahulunya.
Performa Mesin Hybrid

Traveller C-DM menggabungkan mesin bensin 1.5 T direct-injection yang menyuplai 115 kW dengan konfigurasi motor listrik ganda di depan dan satu motor di belakang untuk varian tertinggi. Kombinasi mesin dan motor menghasilkan tenaga puncak 340 kW dan torsi mencapai 700 Nm.
Tenaga disalurkan lewat transmisi hibrida 3-percepatan (3-speed DHT) dan sistem penggerak pintar XWD all-wheel drive. Konfigurasi ini dirancang untuk memberi keseimbangan antara efisiensi konsumsi bahan bakar dan performa responsif.
Jetour menawarkan dua opsi baterai untuk Traveller C-DM. Pilihan pertama berkapasitas 26,7 kWh yang mampu menempuh listrik sejauh sekitar 120 km. Pilihan kedua berkapasitas 43,24 kWh menawarkan jangkauan EV hingga 208 km menurut siklus CLTC.
Kombinasi kapasitas baterai dan sistem hibrida ini ditujukan untuk memberikan fleksibilitas penggunaan sehari-hari sekaligus kemampuan perjalanan jarak jauh tanpa kekhawatiran soal ketersediaan daya.
Selain varian PHEV, Jetour juga memperbarui varian bermesin bensin. Tersedia opsi 1.5 T berdaya 135 kW dan 2.0 T berdaya 187 kW.
Kedua mesin bensin itu dikawinkan dengan transmisi otomatis kopling ganda 7-percepatan (7DCT) untuk meningkatkan efisiensi dan respons perpindahan gigi.
Harga Dan Posisi Pasar
Harga varian bensin Jetour Traveller 2026 dibuka mulai dari sekitar 139.900 yuan (sekitar Rp 312 juta). Sementara Traveller C-DM diperkirakan akan menggantikan brand Shanhai T2 dengan banderol sekitar 179.900 yuan (sekitar Rp 402 juta).
Dari sisi kompetisi, varian bensin ditempatkan untuk bersaing dengan SUV tujuh penumpang seperti Honda CR-V dan Nissan X-Trail. Sedangkan Traveller C-DM menantang model PHEV seperti Haval Dragon dan Beijing BJ40 Extended Range.
Didirikan pada 2018 dan resmi menjadi merek independen Chery sejak 2021, Jetour terus menekankan fokus pada segmen SUV dan kendaraan bertema travel. Peluncuran Traveller C-DM menunjukkan strategi diversifikasi powertrain Jetour menjelang pergeseran ke elektrifikasi penuh dalam industri otomotif Tiongkok.
