Logo

Carlo Ancelotti Jelaskan Alasan Panggil Kembali Fabinho ke Timnas Brasil

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
21 November 20250
Carlo Ancelotti Jelaskan Alasan Panggil Kembali Fabinho Ke Timnas Brasil

Sumber: Getty Images/Buda Mendes

Iklan

Carlo Ancelotti akhirnya memberikan penjelasan detail mengenai keputusan yang cukup mengejutkan publik sepak bola Brasil memanggil kembali Fabinho ke Timnas Brasil setelah sekian lama menghilang dari panggung internasional. Sang gelandang yang kini memperkuat Al-Ittihad sempat dianggap sudah menutup kariernya bersama Selecao, namun Ancelotti menilai momen saat ini adalah waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali perannya.

Fabinho terakhir kali tampil rutin untuk Brasil saat masih berada di puncak karier bersama Liverpool. Sejak hengkang ke Liga Arab Saudi, gaungnya memang tak sebesar dulu. Namun, Ancelotti melihat sesuatu yang masih sangat penting dalam dirinya sesuatu yang tak dimiliki banyak gelandang Brasil lainnya.

Fabinho Kembali untuk Peran Taktis yang Tidak Bisa Digantikan

Dalam wawancaranya, Ancelotti menegaskan bahwa pemanggilan Fabinho bukanlah keputusan emosional, melainkan pertimbangan murni dari sisi taktis. Brasil tengah berada dalam fase rekonstruksi, terutama di lini tengah. Peran Casemiro yang selama bertahun-tahun menjadi jangkar pertahanan Selecao kini menurun seiring usia dan cedera yang mulai menghantui.

“Saya membutuhkan profil yang paling mendekati karakter Casemiro,” ujar Ancelotti. “Kami punya banyak gelandang bagus, tapi sebagian besar lebih ofensif. Kami membutuhkan sosok yang bisa menjaga keseimbangan.”

Fabinho dinilai sebagai pemain dengan pemahaman mendalam soal peran gelandang bertahan klasik: menjaga kedalaman, membaca pola serangan lawan, menutup ruang, dan menjaga struktur permainan. Kemampuan itulah yang membuatnya kembali dipanggil meski tidak lagi bermain di kompetisi Eropa.

Dalam pandangan Ancelotti, Fabinho memahami detail kecil dalam menjaga ritme permainan sesuatu yang sangat penting ketika Brasil menghadapi tim dengan pressing tinggi dan tempo cepat.

Pengalaman Eropa Menjadi Modal Berharga yang Belum Hilang

Fabinho memiliki pengalaman panjang bermain di level tertinggi bersama Liverpool. Ia menjadi bagian penting dari era emas The Reds, termasuk saat menjuarai Liga Champions 2019 dan Premier League 2020. Bagi Ancelotti, pengalaman tersebut memberikan nilai tambah yang sulit digantikan oleh pemain muda.

“Dia punya karakter, struktur permainan, dan pemahaman posisi yang matang,” jelas Ancelotti. “Meskipun bermain di Arab Saudi, kualitas fundamentalnya tidak hilang.”

Ancelotti juga menilai Fabinho adalah pemain yang disiplin, konsisten, dan siap beradaptasi dengan berbagai skema permainan. Walau tidak lagi berada di panggung besar Eropa, ia tetap menjaga intensitas permainan bersama Al-Ittihad.

Di saat para gelandang muda Brasil masih mencari bentuk permainan, kehadiran Fabinho dapat menjadi penyeimbang serta mentor alami dalam skuad Selecao.

Debut Kembali dan Indikasi Masa Depan

Fabinho menjalani comeback internasionalnya saat Brasil bertanding melawan Tunisia dalam laga uji coba yang berakhir imbang 1-1. Masuk pada babak kedua, ia langsung menunjukkan bahwa naluri bertahan dan kemampuan membangun serangan dari lini kedua masih sangat terjaga.

Permainannya terlihat tenang, efektif, dan minim risiko. Ia menjaga struktur permainan Brasil pada fase build-up, memberikan stabilitas yang sebelumnya hilang ketika Casemiro tidak tampil.

Bagi Fabinho, kesempatan ini menjadi sinyal bahwa kariernya bersama timnas belum selesai. Di usia 32 tahun, ia masih memiliki peluang besar untuk kembali menjadi bagian dari proyek jangka menengah Brasil, terutama menjelang Copa América dan persiapan menuju Piala Dunia 2026.

Ancelotti pun menegaskan bahwa pintu selalu terbuka bagi pemain yang mampu memberikan keseimbangan bagi tim. Jika Fabinho terus menunjukkan konsistensi, bukan tak mungkin ia kembali menjadi bagian penting dari skuad utama Brasil.

Iklan
Iklan