BYD Luncurkan Sealion 6 di Jepang, SUV Plug-in Hybrid Murah Siap Tantang Toyota dan Mitsubishi

Foto: BYD
Raksasa otomotif Tiongkok, BYD, kembali menggebrak pasar global dengan langkah berani memasuki jantung industri otomotif Jepang. Kali ini, BYD secara resmi meluncurkan SUV plug-in hybrid (PHEV) terbarunya, Sealion 6, yang langsung menyandang predikat sebagai model PHEV termurah di Negeri Sakura.
Dibanderol mulai 3.982.000 yen atau setara Rp 480 jutaan, kehadiran Sealion 6 pada 1 Desember 2025 menjadi penanda dimulainya era kendaraan plug-in hybrid BYD di Jepang. Ini adalah strategi agresif BYD setelah sebelumnya memperkenalkan empat model kendaraan listrik murni sejak kehadirannya pada 2023, kini menantang dominasi produsen lokal seperti Toyota dan Mitsubishi di segmen yang krusial ini.

Sealion 6 bukanlah pendatang baru tanpa pengalaman di panggung otomotif dunia. SUV ini telah membuktikan diri sebagai model plug-in hybrid terlaris di pasar global, dengan BYD menguasai sekitar 30 persen pangsa penjualan PHEV dunia dari Januari hingga Oktober 2025. Di Eropa, model ini dikenal sebagai “Seal U” dan berhasil menjadi PHEV terlaris pada Juni, memperkuat posisi BYD sebagai pemain kunci di segmen ini.
Keberhasilan ini menegaskan reputasi BYD dalam jajaran produk globalnya. Selain itu, BYD juga aktif mempromosikan penjualan kendaraan PHEV di kawasan Asia Tenggara, menunjukkan ambisi globalnya yang luas.
Menjajaki Persaingan Ketat di Pasar Jepang
Di Jepang, Sealion 6 akan berhadapan langsung dengan persaingan ketat dari SUV hybrid dan PHEV yang sudah mapan. Meskipun sedikit lebih mahal dari Toyota Prius PHEV varian dasar yang dibanderol 3.847.300 yen (sekitar Rp 463 juta), Sealion 6 tetap jauh lebih terjangkau dibandingkan rival premium seperti Toyota Harrier yang dijual 5.047.300 yen (sekitar Rp 607 juta) dan Mitsubishi Outlander PHEV seharga 5.294.300 yen (sekitar Rp 636 juta).
Strategi harga kompetitif ini dirancang untuk menarik konsumen yang mencari kendaraan hybrid, terutama mengingat infrastruktur pengisian kendaraan listrik di Jepang yang masih memiliki keterbatasan.

Secara performa, Sealion 6 menggabungkan sistem powertrain hybrid dengan motor listrik yang mampu menempuh sekitar 100 kilometer hanya dengan tenaga listrik, ideal untuk mobilitas perkotaan. Untuk perjalanan jarak jauh, mesin bensin tetap tersedia dengan efisiensi bahan bakar mencapai 22,4 kilometer per liter, melampaui rata-rata SUV hybrid di kelasnya.
SUV ini dilengkapi dengan fitur pendukung pengemudi canggih, termasuk tiga radar gelombang milimeter dan kamera beresolusi tinggi yang terintegrasi. BYD juga melakukan penyesuaian khusus untuk pasar Jepang, seperti peningkatan kenyamanan kursi belakang, pengurangan getaran, serta penambahan spesifikasi roda hitam untuk mengatasi masalah kotoran pada pelek, menunjukkan komitmen adaptasi terhadap preferensi konsumen lokal.
Rencana Ekspansi BYD di Jepang
BYD Jepang tidak berhenti sampai di sini. Mereka berencana untuk terus memperluas lini kendaraan energi baru dengan memperkenalkan model plug-in hybrid lainnya di masa mendatang. Berdasarkan data dari Japan Automobile Importers Association, BYD telah menjual 3.298 unit dari Januari hingga Oktober 2025, meningkat 64 persen secara tahunan.
Meskipun angka ini masih di bawah penjualan merek impor terkemuka seperti Mercedes-Benz (41.684 unit) dan Tesla (sekitar 9.100 unit), pertumbuhan signifikan BYD menunjukkan potensi besar di pasar Jepang.
Keberhasilan Sealion 6 di pasar Jepang akan menjadi indikator krusial bagi pertumbuhan BYD di segmen plug-in hybrid, sekaligus membuktikan kemampuan produsen Tiongkok ini untuk bersaing secara langsung dengan raksasa otomotif Jepang seperti Toyota dan Mitsubishi di pasar hybrid yang sangat kompetitif.
