Borneo FC Tancap Gas Bursa Transfer, Persija dan Persib Sibuk Berbenah
Borneo FC Samarinda tampil paling agresif dalam perburuan pemain di bursa transfer BRI Super League 2025/2026. Klub berjuluk Pesut Etam ini tampaknya tak ingin kehilangan momentum di puncak klasemen.
Berbeda dengan dua rival terdekatnya, Persib Bandung dan Persija Jakarta, yang masih terkesan adem ayem, Borneo FC justru tancap gas. Langkah ini diambil demi mempertahankan posisi puncak klasemen yang saat ini dihuni dengan 34 poin.
Borneo FC Perkuat Lini Serang
Kehadiran amunisi baru menjadi krusial bagi skuad asuhan Fabio Lefundes. Tambahan pemain diharapkan dapat semakin memantapkan posisi mereka hingga akhir musim nanti. Borneo FC saat ini memimpin klasemen dengan selisih tipis dari para pesaingnya.
Persib Bandung membuntuti di peringkat kedua dengan 31 poin, sementara Persija Jakarta berada di posisi ketiga dengan 29 poin. Tiga pertandingan tersisa di putaran pertama menjadi penentu krusial.
Borneo FC menyadari posisinya yang sangat terancam oleh kedua tim tersebut. Sempat mencatatkan 11 kemenangan beruntun, performa Pesut Etam kini sedikit menurun dengan tiga laga terakhir tanpa kemenangan.
Datangkan Pemain Asing dari Argentina
Untuk mengantisipasi potensi disalip oleh Persib dan Persija, pemilik klub Nabil Hussein langsung bergerak cepat. Bahkan sebelum bursa transfer resmi dibuka, Borneo FC telah mendatangkan satu pemain asing tambahan.
Pemain asing tersebut adalah penyerang asal Argentina, Marcos Astina. Kehadiran Astina diharapkan dapat memberikan dimensi baru pada lini penyerangan tim.
“Borneo FC Samarinda secara resmi mendatangkan pemain asal Argentina, Marcos Astina, sebagai tambahan kekuatan tim untuk putaran kedua,” tulis pernyataan resmi klub yang dirilis BolaSport.com.
Borneo FC tercatat telah mencetak 27 gol dalam 15 pertandingan musim ini. Dengan tambahan Astina, lini depan yang sebelumnya dihuni Mariano Peralta, Joel Vinicius, dan Juan Villa, kini semakin solid.
Sementara itu, Persib Bandung dilaporkan telah melepas pemainnya, Marcilio, dan terancam kehilangan Federico Barba. Situasi ini berbanding terbalik dengan agresivitas Borneo FC dalam bursa transfer.