BBM E10 Bakal Wajib 2026, Begini Cara Kendaraan Lawas Tetap Aman

Iklan

Pemerintah Indonesia berencana menerapkan bahan bakar minyak (BBM) jenis E10—yakni bensin yang mengandung 10% etanol—mulai tahun 2026.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi karbon dari sektor transportasi. Namun, kebijakan ini berpotensi berdampak pada kendaraan lawas, terutama mobil dan sepeda motor yang diproduksi sebelum tahun 2010.

Kebijakan BBM E10 Berlaku 2026, Pemilik Kendaraan Lama Perlu Tahu Ini

Kendaraan produksi sebelum 2010 umumnya tidak dirancang untuk menggunakan BBM dengan kandungan etanol lebih dari 5%. Etanol bersifat higroskopis, artinya dapat menyerap air dari udara, yang dapat menyebabkan korosi pada komponen logam dan degradasi pada material karet.

Selain itu, sistem pembakaran pada kendaraan lawas mungkin tidak optimal untuk campuran E10, sehingga dapat mengurangi efisiensi mesin dan meningkatkan emisi. Lantas, adakah hal-hal yang dapat dilakukan oleh pemilik kendaraan lawas agar tidak mendapat masalah saat menggunakan BBM E10 nanti?

Berikut langkah yang dapat dilakukan.

Iklan

1. Modifikasi Sistem Bahan Bakar

Pemilik kendaraan lawas disarankan untuk mengganti komponen sistem bahan bakar yang rentan terhadap etanol, seperti selang, seal, dan gasket, dengan material yang tahan terhadap etanol, seperti fluorosilikon atau Viton. Selain itu, tangki bahan bakar yang terbuat dari logam tanpa pelapis khusus juga perlu diperiksa dan dilapisi ulang untuk mencegah korosi.

2. Penyesuaian Sistem Pembakaran

Kendaraan dengan sistem karburator mungkin memerlukan penyesuaian pada rasio udara-bahan bakar untuk mengoptimalkan pembakaran dengan E10. Sedangkan kendaraan dengan sistem injeksi elektronik perlu memastikan bahwa ECU (Engine Control Unit) dapat mengatur campuran bahan bakar dengan tepat.

3. Pemeliharaan Rutin

Pemilik kendaraan lawas harus melakukan pemeriksaan rutin terhadap sistem bahan bakar, termasuk tangki, selang, dan filter, untuk mendeteksi adanya kebocoran atau kerusakan. Selain itu, pemantauan terhadap performa mesin, seperti akselerasi dan konsumsi bahan bakar, juga penting untuk memastikan kendaraan beroperasi dengan baik.

4. Gunakan BBM Berkualitas

Pastikan untuk menggunakan BBM E10 yang memenuhi standar mutu dan oktan yang direkomendasikan oleh produsen kendaraan. BBM berkualitas dapat membantu menjaga performa mesin dan mengurangi risiko kerusakan akibat campuran etanol.


Penerapan BBM E10 merupakan langkah positif dalam upaya transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan. Namun, pemilik kendaraan lawas perlu melakukan modifikasi dan pemeliharaan khusus agar kendaraan tetap aman dan optimal saat menggunakan E10. Dengan persiapan yang tepat, kendaraan lawas dapat beroperasi dengan efisien dan mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

Iklan