Barcelona Kembali Kalah Telak, Thierry Henry Kritik Taktik Pertahanan Tinggi

Barcelona kembali menelan kekalahan telak di Liga Spanyol usai dibantai Sevilla dengan skor 1-4 pada Minggu (5/10) malam WIB. Kekalahan ini menjadi sorotan tajam, terutama terkait strategi garis pertahanan tinggi yang selama ini diterapkan oleh pelatih Hansi Flick.

Eks pemain Barcelona, Thierry Henry, ikut angkat suara. Ia menegaskan bahwa ketergantungan Barca pada garis pertahanan tinggi justru membuka celah bagi lawan untuk mencetak gol, terutama saat menghadapi tim kuat seperti Sevilla dan PSG.

Strategi Garis Pertahanan Tinggi Jadi Biang Kekalahan

Dalam pertandingan tersebut, dua gol terakhir Sevilla lahir dari pemanfaatan celah di belakang pertahanan Barca yang terlalu tinggi. Carmona sukses lolos dari jebakan offside dan membawa bola hingga ke dalam kotak penalti, sebelum mencetak gol. Tak lama kemudian, Akor juga memanfaatkan umpan Ejuke dan lolos dari jebakan offside untuk menambah gol bagi Sevilla.

Kemenangan 4-1 atas Barcelona menjadi yang pertama bagi Sevilla di kandang Barca setelah 10 tahun, sebuah momen yang sekaligus menegaskan kelemahan strategi pertahanan Barca saat ini.

Henry Ingatkan Risiko Ketergantungan Taktik

Henry mengkritik keras penggunaan strategi garis pertahanan tinggi yang diterapkan oleh Barcelona. Menurutnya, ketergantungan pada strategi ini sangat berisiko, terutama di laga-laga penting seperti Liga Champions.

“Anda tidak boleh bergantung pada strategi itu, apalagi jika bermain di Liga Champions dan menghadapi tim-tim besar. Anda akan terekspos,” ujar Henry, dikutip dari CBS.

Henry juga menambahkan, “Pelatih terkadang keras kepala dengan cara mereka bermain, tapi hal itu bisa merugikan, terutama di momen-momen genting.” Kritik ini merujuk pada kekalahan Barca 1-2 dari PSG di Liga Champions sebelumnya.

Sevilla Terus Tekan dengan Offside

Dalam pertandingan melawan Barcelona, Sevilla mencatatkan hingga 10 kali offside. Hal ini menunjukkan agresivitas Alexis Sanchez dan kawan-kawan yang berkali-kali mencoba menerobos garis pertahanan tinggi Barca tanpa menyerah, hingga akhirnya berhasil membalikkan keadaan dan menang.