Arema FC Dapat Bonus Libur Sepekan, Siap Bangkit di Paruh Kedua BRI Super League

Iklan

Arema FC tengah menghadapi tekanan berat di BRI Super League 2025/2026. Setelah awal musim yang menjanjikan dengan persaingan di papan atas, performa Singo Edan menurun drastis.

Dalam tiga pertandingan terakhir, Arema hanya mengumpulkan satu poin, sehingga terperosok ke posisi ke-10 klasemen sementara dengan total sembilan poin dari tujuh laga. Kondisi ini memancing manajemen dan pelatih untuk mencari solusi membangkitkan semangat pemain.

Salah satu langkah yang diambil ialah memberikan bonus istimewa berupa libur latihan selama satu pekan penuh. Meski bukan bonus materi, keputusan ini dianggap penting untuk menyegarkan fisik dan mental skuad.

“Kami harus memanfaatkan jeda kompetisi ini dengan bijak. Setelah libur, masih ada waktu persiapan yang cukup untuk meningkatkan performa tim,” ujar General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.

Jeda Kompetisi Karena Agenda Timnas

Kompetisi BRI Super League tengah terhenti sementara akibat agenda Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Arema dijadwalkan kembali berlaga pada 19 Oktober menghadapi PSM Makassar. Skuad asuhan Marcos Santos dijadwalkan kembali berlatih pada 6 Oktober di Malang.

Libur latihan selama satu pekan memang jarang terjadi di tengah musim. Meski ada risiko kebugaran menurun, pelatih percaya para pemain mampu menjaga kondisi secara mandiri.

“Pemain sudah tahu apa yang dibutuhkan untuk kondisinya. Kami percaya mereka tetap berlatih sendiri,” kata asisten pelatih Arema, Kuncoro.

Iklan

Banyak pemain memanfaatkan waktu libur untuk pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga. Bek kanan Rifad Marasabessy misalnya, memilih pulang ke Tulehu. Sedangkan pemain asing seperti Lucas Frigeri dan Ian Puleio memilih berlibur ke Bali.

“Liburan ini jadi waktu mereka bersama keluarga. Saat kembali berlatih, biasanya mental mereka jauh lebih segar,” tambah Kuncoro.

Catatan Positif di Laga Tandang

Meski performa keseluruhan belum stabil, Arema punya catatan menarik: belum pernah kalah dalam laga tandang musim ini. Dari tiga pertandingan di markas lawan, semuanya berakhir imbang melawan PSIM Yogyakarta, Persijap Jepara, dan Persis Solo.

Ironisnya, Arema justru menelan dua kekalahan saat bermain di kandang sendiri dari Dewa United dan Persib Bandung. Hal ini menunjukkan inkonsistensi performa Singo Edan sepanjang musim.

Pelatih Marcos Santos menilai dalam dua pertandingan terakhir timnya dirugikan oleh keputusan wasit. Namun, ia menghindari alasan dan mulai fokus memperbaiki permainan tim.

“Kami sudah mencatat beberapa hal yang harus diperbaiki, terutama di lini pertahanan,” ungkap pelatih asal Brasil itu.

Fokus Perbaikan Lini Pertahanan

Arema sudah kebobolan sembilan gol dalam tujuh pertandingan. Selain itu, ketergantungan besar pada Dalberto Luan di lini depan menjadi perhatian utama. Striker asal Brasil itu telah mencetak delapan gol dan menjadi top skor klub. Ketika suplai bola terhenti, Arema kesulitan menembus pertahanan lawan.

Dengan jeda istirahat dan evaluasi yang cukup, Arema berharap menemukan konsistensi saat kompetisi kembali bergulir. Laga kontra PSM Makassar akan menjadi ujian penting untuk membuktikan kesiapan Singo Edan bangkit dan kembali bersaing di papan atas.

Iklan