Logo

Allegri dan De Laurentiis Soroti Jadwal Padat: Usul Batas Panggilan Timnas

Yusril Fahmi
Yusril Fahmi
20 Oktober 20250
Allegri Dan De Laurentiis Soroti Jadwal Padat Usul Batas Panggilan Timnas 1

source: harian fajar

Iklan

Massimiliano Allegri dan Aurelio De Laurentiis mengangkat masalah yang kian mengganggu dunia sepak bola Italia: jadwal pertandingan yang terlalu padat membuat pemain kelelahan dan berisiko cedera. Kedua tokoh itu mengusulkan solusi berbeda namun sama-sama kontroversial untuk melindungi pemain dan kepentingan klub.

Pernyataan datang saat Allegri mengomentari kondisi skuadnya menjelang laga domestik, sementara De Laurentiis menyuarakan pendapat keras soal aturan panggilan tim nasional. Isu ini memicu perdebatan karena menyentuh hubungan klub, federasi, dan jadwal internasional.

Usulan Allegri: Majukan Waktu Kick-off

Allegri menyoroti efek negatif jadwal malam pada istirahat pemain. Ia menyarankan agar waktu pertandingan yang biasanya dimulai pukul 20.45 dimajukan menjadi pukul 20.00 agar pemain mendapat waktu tidur lebih awal.

“Sepak bola sudah berubah dan makin global. Kita tidak bisa kembali ke masa lalu,” kata Allegri. “Kalau pertandingan dimulai lebih awal, pemain bisa tidur lebih cepat. Tambahan tiga jam istirahat itu sangat berarti.”

Gagasan De Laurentiis: Batas Usia Panggilan Timnas

Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis mengajukan ide lebih tegas: pemain berusia di atas 23 tahun sebaiknya tidak lagi dipanggil ke tim nasional. Menurutnya langkah itu membuka ruang bagi regenerasi sekaligus mengurangi beban klub.

“Sekarang pemain bisa main sampai 70 pertandingan semusim. Itu mustahil,” ujar De Laurentiis. “Setelah berusia 23 tahun, seharusnya mereka tak lagi ke tim nasional. Saatnya beri ruang untuk generasi baru.”

Dampak Pada Klub: Cedera Setelah Jeda Internasional

Allegri mengingatkan konsekuensi riil dari jadwal padat. AC Milan tercatat mengirim 15 pemain ke tim nasional selama jeda internasional pada Oktober, terbanyak di Serie A. Beberapa nama kunci pulang dalam kondisi cedera, antara lain Christian Pulisic, Adrien Rabiot, dan Pervis Estupiñán.

Akibatnya Allegri hanya memiliki dua pemain senior di bangku cadangan saat melawan Fiorentina, menambah tekanan pada rotasi dan persiapan tim.

Keluhan Kompensasi dan Reaksi Internasional

De Laurentiis juga menyoroti kurangnya kompensasi dari otoritas internasional ketika pemain klub cedera saat membela negara. “Tidak ada rasa hormat kepada liga domestik. Klub membayar gaji pemain 12 bulan, tapi mereka cedera saat membela timnas tanpa kompensasi cukup. Ini harus diatur ulang,” tegasnya.

Isu kelelahan dan beban pertandingan bukan monopoli Italia. Beberapa pelatih papan atas Eropa, termasuk Pep Guardiola dan Carlo Ancelotti, sebelumnya mengeluhkan tingginya beban jadwal akibat tumpukan kompetisi klub, laga internasional, dan turnamen baru seperti Nations League.

Perdebatan Yang Meluas Di Lingkungan Klub

Meskipun gagasan De Laurentiis dan saran Allegri dinilai ekstrem oleh sebagian pihak, diskusi tentang pembatasan jumlah pertandingan dan penyesuaian jam tanding kian sering muncul di kalangan klub top Eropa. Wacana ini kini menjadi bagian dari perdebatan lebih luas antara kepentingan klub, pemain, dan federasi internasional.

Iklan
Iklan