Allano Lima Kritik Wasit Usai Persija Kalah Tipis dari Semen Padang

Iklan

Ambisi Persija Jakarta untuk menggeser Persib Bandung dari posisi kedua klasemen sementara Super League 2025/2026 harus tertunda. Tim berjuluk Macan Kemayoran ini menelan kekalahan 0-1 dari Semen Padang dalam laga pekan ke-15 di Stadion H. Agus Salim, Senin (22/12).

Hasil ini membuat Persija gagal memanfaatkan momentum untuk naik ke papan atas. Selain itu, kekalahan ini juga memperpanjang catatan inkonsistensi performa mereka, terutama saat bertandang.

Drama 2 Kartu Merah, Semen Padang Taklukkan 9 Pemain Persija 1-0

Kritik Keras Allano Lima

Kekalahan dari Semen Padang FC memantik kemarahan salah satu pemain asing Persija, Allano Lima. Melalui unggahan di akun Instagram Story pribadinya, pemain asal Brasil tersebut secara terbuka mengkritik kepemimpinan wasit yang memimpin pertandingan.

Allano menilai ada kejanggalan dalam kompetisi musim ini. Ia merasa kerja keras para pemain di lapangan seolah tak dihargai akibat keputusan-keputusan kontroversial yang diambil wasit.

“Liga ini terasa aneh dan sangat mengecewakan. Kami para pemain sudah banting tulang berlatih keras. Sayangnya wasit justru ingin menjadi bintang utama di laga malam itu,” tulis Allano.

Salah satu momen yang disorot adalah saat terjadinya gol Semen Padang. Allano dituding melakukan pelanggaran terhadap bek Semen Padang, Rui Rampa, dalam proses gol tersebut. Tangan Allano dianggap mengenai wajah lawan ketika ia mencoba mengirimkan umpan.

Persija Bermain dengan Sembilan Pemain

Pertandingan antara Semen Padang dan Persija berlangsung dengan tensi tinggi sejak awal. Persija sempat mencoba mengambil inisiatif serangan dan mengontrol permainan.

Iklan

Namun, situasi berubah drastis setelah Persija harus kehilangan dua pemainnya. Fabio Silva terlebih dahulu diganjar kartu merah, disusul oleh Figo Dennis yang harus keluar lapangan setelah menerima kartu kuning kedua. Kondisi ini membuat Persija kesulitan menjaga keseimbangan tim, terutama di lini pertahanan.

Keunggulan jumlah pemain dimanfaatkan Semen Padang untuk menekan pertahanan Persija. Tekanan beruntun tersebut akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-83 melalui gol bunuh diri yang dilakukan oleh Jordi Amat.

Gol Penyeimbang Dianulir Wasit

Drama terjadi pada masa injury time. Persija sempat merasakan secercah harapan ketika Maxwell Souza berhasil mencetak gol penyeimbang pada menit ke-90+10. Namun, kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama.

Wasit Steven Yubel Poli memutuskan untuk menganulir gol tersebut setelah melakukan tinjauan melalui Video Assistant Referee (VAR). Keputusan ini sontak memicu protes keras dari para pemain dan staf pelatih Persija, yang semakin menambah rasa frustrasi tim tamu.

Mauricio Souza Akui Performa Tim

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, tidak sepenuhnya menyalahkan faktor kepemimpinan wasit atas kekalahan timnya. Pelatih asal Brasil ini mengakui bahwa Persija tampil jauh di bawah performa terbaiknya.

“Ini bukan malam yang baik untuk kami. Di babak pertama kami mendominasi, tetapi terlalu banyak kesalahan operan. Kreativitas pemain minim dan kami sering kalah dalam duel satu lawan satu,” ujar Mauricio seperti dikutip dari situs resmi klub.

Ia menambahkan bahwa bermain dengan sembilan pemain membuat upaya mengejar ketertinggalan menjadi sangat sulit. Mauricio menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan agar Persija dapat kembali ke jalur kemenangan pada pertandingan berikutnya.

Kekalahan ini membuat Persija tertahan di papan atas klasemen sementara, gagal menyalip Persib Bandung. Sementara itu, Semen Padang berhasil meraih tiga poin penting di kandang sendiri.

Iklan