DM, BLITAR – Pemerintah Kota Blitar mengambil langkah strategis untuk mempercepat dan memperkuat penanganan bencana dengan menggandeng Komando Distrik Militer (Kodim) 0808 Blitar. Pada Jumat (6/9/2024), Wali Kota Blitar, Santoso, bersama Komandan Kodim 0808 Blitar, Letkol Inf. Hendra Sukmana, menandatangani kesepakatan kerja sama dalam penanganan bencana di Kota Blitar. Acara penandatanganan tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Blitar, dr. Syahrul Alim, serta jajaran Forkopimda, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Kesepakatan ini diharapkan bisa memperkuat sinergi antara Pemkot, Kodim, dan instansi terkait dalam menghadapi dan menangani bencana, baik itu kekeringan, kebakaran, maupun bencana alam lainnya yang sering melanda wilayah Kota Blitar.
Kodim dan BPBD Sebagai Garda Terdepan
Wali Kota Santoso menekankan pentingnya kerja sama yang kuat antara BPBD dan Kodim dalam menghadapi bencana. Ia mencontohkan situasi kekeringan yang saat ini terjadi di beberapa wilayah utara Blitar, seperti Kelurahan Ngadirejo, di mana masyarakat mulai mengeluhkan kekurangan air bersih.
“Dalam mengantisipasi bencana, Kodim dan BPBD harus berada di garis depan. Kita juga perlu melaksanakan pelatihan bersama agar ketika terjadi bencana, penanganannya bisa lebih cepat dan meringankan beban masyarakat yang terdampak,” ujar Santoso.
Santoso menjelaskan bahwa pasca penandatanganan ini, Kodim dan BPBD dapat segera berkolaborasi untuk menyuplai air bersih ke titik-titik kekeringan seperti di Ngadirejo. Selain itu, mereka juga akan bekerja sama dalam situasi darurat lainnya seperti kebakaran, di mana mereka bersama-sama dapat terjun ke lokasi untuk memadamkan api dan memberikan bantuan kepada korban.
“Jika terjadi kebakaran, kita akan langsung turun bersama ke lokasi untuk mengatasi api. Dinas sosial akan melakukan survei dan memberikan bantuan kepada korban sesuai kemampuan yang ada,” tambah Santoso.
Persiapan Mental dan Pelatihan Tanggap Bencana
Santoso juga mengingatkan bahwa penanganan bencana memerlukan kesiapan mental yang kuat, selain keterampilan teknis dan sarana prasarana. Ia mengungkapkan bahwa salah satu masalah umum yang sering terjadi saat bencana adalah kepanikan yang justru memperburuk situasi. Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Blitar berencana membentuk kelurahan tanggap bencana, di mana masyarakat di setiap kelurahan dilatih untuk mengetahui cara penanganan bencana di lingkungan mereka.
“Seringkali, ketika bencana terjadi, orang-orang menjadi panik dan tidak tahu harus berbuat apa, sehingga malah memperburuk keadaan. Makanya, kita bentuk kelurahan tanggap bencana agar masyarakat bisa lebih siap dalam menghadapi situasi darurat,” jelasnya.
BPBD Siap Bekerja Sama dengan TNI dalam Penanganan Bencana
Kepala BPBD Kota Blitar, Agus Suherli, menguraikan bahwa kerja sama dengan Kodim 0808 mencakup berbagai tahap penanganan bencana, mulai dari pra-bencana, tanggap darurat, hingga pasca-bencana. Pada tahap pra-bencana, BPBD dan Kodim akan fokus pada edukasi dan sosialisasi tentang cara menghadapi bencana. Sementara saat tanggap darurat, kolaborasi keduanya akan mempermudah penanggulangan bencana secara lebih efektif dan cepat.
“SDM menjadi sangat penting saat bencana terjadi. Dengan hanya 34 orang di BPBD, kami tidak mungkin menangani bencana besar sendirian. Kerja sama dengan TNI sangat membantu kami dalam menyediakan SDM yang lebih banyak dan lebih siap,” jelas Agus.
Potensi Bencana di Kota Blitar
Agus Suherli juga menyoroti beberapa wilayah di Blitar yang rawan bencana, seperti kekeringan di Kelurahan Ngadirejo, Sentul, Tanggung, Tanjungsari, dan Gedog. Selain itu, potensi bencana alam lainnya seperti erupsi Gunung Kelud dan gempa bumi juga menjadi ancaman yang perlu diwaspadai oleh seluruh pihak.
“Sampai sekarang belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan bencana akan terjadi. Namun, yang paling penting adalah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana tersebut agar penanganannya bisa dilakukan seefektif dan semaksimal mungkin,” tutup Agus.
Melalui kerja sama ini, Kota Blitar berharap dapat lebih tanggap dan siap menghadapi berbagai ancaman bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Kolaborasi antara Pemkot, Kodim, BPBD, dan masyarakat diharapkan akan memperkuat sistem penanganan bencana, sehingga masyarakat Blitar bisa lebih terlindungi dan cepat pulih dari dampak bencana.
Penulis: DANI ELANG SAKTI
Discussion about this post