DM, Blitar – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar menyelenggarakan acara Bedhol Pusaka dan Pawai Lampion pada Jumat malam (31/5/2024). Acara yang berlangsung meriah ini sukses menarik perhatian masyarakat sepanjang rute pawai, mulai dari Istana Gebang, Jalan A. Yani, hingga Kantor Walikota Blitar.
Walikota Blitar, Santoso, membuka acara dengan memberangkatkan Bedhol Pusaka dari Istana Gebang, rumah masa kecil Bung Karno, penggagas Pancasila. Pusaka tersebut kemudian diarak menuju Kantor Pemkot Blitar, di mana diadakan tirakatan bersama sebagai bagian dari perayaan malam itu.
Selain Bedhol Pusaka, pawai lampion juga menjadi daya tarik utama acara ini. Berbagai lampion yang dihias dengan tema Pancasila, termasuk lampion berbentuk garuda dan simbol-simbol Pancasila, menyala dengan indah di tengah malam, menciptakan pemandangan yang menawan dan menghibur bagi penonton.
Santoso menjelaskan bahwa pawai lampion ini melibatkan berbagai dinas, sekolah, dan instansi di Kota Blitar. “Pawai lampion ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memeriahkan peringatan Hari Lahir Pancasila. Grebek Pancasila, yang dipopulerkan oleh budayawan Blitar, telah menjadikan tanggal 1 Juni sebagai hari libur nasional,” ungkap Santoso.
Ia juga menambahkan bahwa acara ini tidak hanya menarik penonton tetapi juga menghidupkan perekonomian lokal dengan banyaknya warga yang berjualan di sepanjang rute pawai. “Kegiatan ini rutin kami gelar setiap tahun, dan ini semakin mengukuhkan Kota Blitar sebagai kota wisata dan budaya,” lanjut Santoso.
Pada pagi hari berikutnya, setelah pusaka sampai di Kantor Pemkot Blitar, akan diadakan upacara Grebek Pancasila di Alun-alun Kota Blitar. Upacara tersebut melibatkan seluruh masyarakat dari berbagai kelurahan yang masing-masing membawa Gunungan Limo, berisikan hasil bumi, yang akan diarak menuju Makam Bung Karno dan kemudian diperebutkan oleh masyarakat karena dianggap membawa berkah.
“Melalui rangkaian acara Grebek Pancasila ini, kami ingin menegaskan bahwa Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang harus dikenal dan dipahami oleh generasi penerus, terutama anak-anak kita,” tegas Santoso.
Acara tersebut mendapat sambutan baik dari masyarakat. Dimana selain menjadi tontonan menarik, juga menjadikan sarana membangkitkan ekonomi karena menjadi ruang bagi pedagang yang ramai pembeli.
“Saya senang sekali bisa melihat Bedhol Pusaka dan Pawai Lampion ini. Acara ini sangat meriah dan penuh warna. Saya bangga menjadi warga Kota Blitar yang memiliki budaya yang kaya dan tradisi yang unik,” ucap Budi warga Kepanjenkidul.
“Alhamdulillah, acara ini membawa berkah bagi saya. Dagangan saya laris manis karena banyak orang yang datang untuk menonton pawai,” kata Tono, pedagang kaki lima.
Penulis: Dani Elang Sakti
Editor: Redaksi
Discussion about this post