DM – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang kembali mengaktifkan kembali gerakan Posyandu aktif. Hal ini, untuk menurunkan angka stunting di Tanjungpinang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanjungpinang, Elfiani Sandri, penanganan stunting merupakan salah satu program nasional, yang menjadi atensi setiap kepala daerah.
Sehingga, aktifnya gerakan posyandu ini dapat meningkatkan persentase kunjungan anak ke posyandu sebanyak 85 persen.
“Salah satu upaya untuk mendorong itu adalah posyandu. Yang dibuat oleh masyarakat, bersama masyarakat dan untuk masyarakat,” ujar Sandri, Selasa (30/1).
Ia menerangkan, adanya posyandu ini sangat penting. Sebab, letaknya yang berada di tengah permukiman warga.
Setelah peluncuran gerakan posyandu aktif ini, Sandri meDM – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang kembali mengaktifkan kembali gerakan Posyandu aktif. Hal ini, untuk menurunkan angka stunting di Tanjungpinang.nyampaikan semua pelayanan kesehatan akan disatukan mulai dari posyandu bayi, remaja dan lansia.
“Keberadaan posyandu harus dimaksimalkan, nanti tidak ada lagi namanya posyandu balita, remaja atau lansia. Semuanya terintegrasi jadi satu,” tambahnya.
Selain itu, permasalahan sosial lain diharapkan juga bisa disampaikan di posyandu. Seperti masalah pendidikan, dan literasi.
“Ini konsep yang sangat penting untuk meningkatkan peranan kader yang ada di posyandu,” ungkap Sandri.
Sandri menambahkan, kompetensi para kader juga harus ditingkatkan melalui pelatihan materi, agar menurunkan angka stunting dapat tercapai.
Ketika posyandu aktif, pemantauan kesehatan anak, remaja dan lansia akan lebih mudah dilakukan
“Akan ada tim dari masyarakat nantinya, karena tidak cukup dari tenaga kesehatan saja untuk menjalankan ini,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post