DM – Maxim Indonesia selaku aplikator penyedia layanan transportasi bersedia membantu pihak kepolisian, terkait kasus hilangnya siswi SMK di Kota Tanjungpinang.
Siswi SMK yang dilaporkan hilang sejak Minggu (21/1/2024) pagi itu bernama Putri Devita Cantika, umur 16 tahun. Remaja ini, diketahui terekam CCTV menggunakan jasa Maxim saat meninggalkan rumah.
Public Relation (PR) Specialist Maxim Indonesia, Yuan Ifdal Khoir mengatakan bahwa pihaknya bersedia membantu pihak kepolisian dalam menangani kasus orang hilang tersebut.
Maxim juga menyediakan bukti berupa laporan perjalanan, detail lokasi kejadian dan informasi lainnya, yang dapat membantu penyelidikan polisi dalam menangani kasus tersebut.
“Segala bentuk bantuan tersebut kami sediakan untuk mendukung proses penyelidikan dan proses hukum,” ujar Yuan, Selasa (30/1/2024).
Keluarga besar Maxim, kata Yuan berharap kasus tersebut dapat segera menemui titik terang. Dan korban Putri Devita Cantika dapat segera ditemukan.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tanjungpinang Timur, Iptu Apriadi menyampaikan, kasus hilangnya remaja SMK umur 16 tahun ini sedang dalam penyelidikan.
“Masih dalam penyelidikan kami,” singkatnya.
Diketahui, warga Kampung Melayu, Kecamatan Tanjungpinang Timur ini meninggalkan sepucuk surat, sebelum meninggalkan rumah.
Bahkan, Putri sempat meminta izin kepada ibunya, Fitrianingsih akan pergi untuk mengerjakan tugas sekolah di rumah temannya, yang tidak jauh dari kediaman korban.
“Anak saya bisa dikatakan anak rumahan. Karena kalau ada tugas sekolah, biasanya pergi sama saya. Bahkan, dia tidak tau jalan,” ujar Fitri, Rabu (24/1/2024).
Fitri sempat mengajak anaknya tersebut untuk sarapan, namun korban sudah tidak ada di dalam kamar. Ia tidak curiga, lantaran putrinya itu sudah meminta izin untuk membuat tugas di rumah temannya.
Hingga menjelang Minggu Sore, Putri Devita tidak kunjung pulang ke rumah. Lalu ibunya mendatangi rumah teman korban, untuk mencari keberadaan anaknya.
Sayangnya, korban tidak ada di rumah temannya tersebut. “Saya nyusul, katanya tidak ada datang. Jadi saya panik dan langsung menghubungi gurunya, hasilnya juga tidak ada,” ungkapnya.
Kemudian Fitri langsung mendatangi Polsek Tanjungpinang Timur untuk membuat laporan. Esok harinya, Fitri mendapatkan informasi dari tetangganya, bahwa korban terekam CCTV menaiki ojek online (ojol) Maxim.
“Terekam CCTV di Pabrik Kopi batu 6. Dari fotonya memang anak saya, pakai Maxim. Saya sudah ke kantor Maxim, katanya memang ada pesanan dari batu 6,” tambah Fitri.
Putrinya yang masih duduk dibangku kelas 1 SMK ini meninggalkan sepucuk surat, sebelum meninggalkan rumah. Dalam surat itu, berisikan terkait adanya dugaan tindakan bullying yang terjadi di sekolah.
“Dia bilang kayaknya dibandingin gitu, tertekan di rumah. Selain itu, tentang di sekolah kawan-kawannya kayak tidak suka sama dia. Mungkin itu perasaan anak saya saja,” tuturnya.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post