DM – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi FISIP kampus UMRAH Tanjungpinang menggelar aksi di depan Kantor Rektorat, Dompak, Tanjungpinang, Rabu (27/12/2023).
Masa aksi pun tampak membawa sejumlah sepanduk bertuliskan DPM darurat berpikir, Lanjutkan Musma dan pembacaan LPJ, DPM dungu konstitusi, serta KPRU buta administrasi.
Sejumlah satpam tampak berjaga di depan pintu masuk gedung Rektorat.
Kordinator lapangan (Korlap), Brian Daniel Raja Gukguk dalam orasinya meminta pihak Rektorat untuk turut andil mengawasi pelaksanaan Pemilu raya (Pemira) BEM UMRAH.
Menurutnya, bahwa Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UMRAH belum menyelesaikan tugasnya saat memimpin Musyawarah Mahasiswa (Musma).
“Terahkir Musma itu dilakukan, pimpinan sidang dalam hal ini Ketua DPM melakukan penundaan. Harusnya selesaikan dulu Musma itu,” sebutnya.
Selain itu, dalam orasinya juga, mempertanyakan kenapa KPR dan Bawasra langsung terbentuk.
“Sedangkan Musma saja belum selesai. Kok tiba-tiba main terbentuk saja KPR dan Bawasra. Jalankan demokrasi sesuai aturan dan alur. Jangan main bentuk bentuk aja,” tegasnya yang disambut teriakan masa aksi.
Masa aksi juga mempertanyakan, mengapa terkesan pemilihan Presma terlalu digesa dan memaksa.
“Kami dari aliansi FISIP juga tidak pernah mencalonkan siapapun. Kami mau proses Pemira di UMRAH dilakukan dengan aturan yang sudah ada. Jangan dilangkau-langkau begini,” ujarnya kembali.
Saat aksi berlangsung, Kepala Biro Kemahasiswaan UMRAH, Ary Satia Dharma tampak menemui mahasiswa aksi.
Menggunakan kemeja orange menyampaikan, bahwa pihak rektorat tidak akan mengintervensi kegiatan mahasiswa.
“Kami tidak bisa intervensi, ini kegiatan murni mahasiswa dalam berorganisasi di kampus,” sebutnya.
Namun, dirinya tampak menandatangani nota kesepakatan masa aksi dengan matrai 10 ribu.
Ada dua point dalam nota kesepakatan itu. Pertama, pihak rektorat sepakat untuk menjalankan fungsi pengawasan terkait pelaksanaan Pemira.
Kedua, Apabil terjadi kekeliruan dan kecacatan dalam prosesnya, rektorat wajib menindaklanjuti permasalahan tersebut sampai tuntas.
Sementara itu, Kepala Biro Kemahasiswaan UMRAH, Ary Satia Dharma mengatakan, aksi ini keinginan mahasiswa menyuarakan kebenaran atas demokrasi dalam pemilihan Presiden mahasiswa di UMRAH agar dapat berjalan sesuai peraturan yang berlaku.
“Rektor dan seluruh jajaran sangat setuju dan mendukung nilai-nilai demokrasi yang baik agar dapat diterapkan di kampus UMRAH,” sebutnya.
Penulis: Redaksi
Discussion about this post