
DM – Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri menetapkan AF (inisial), sebagai tersangka dugaan korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bestari Tanjungpinang.
Kasi Penerangan Hukum Kejati Kepri, Denny Anteng mengatakan bahwa AF merupakan Pejabat Eksekutif (PE) Operasional BPR Bestari Tanjungpinang. AF Telah ditetapkan tersangka pada Rabu (8/11/2023) kemarin.
Kendati demikian, Denny belum bisa membeberkan nilai kerugian negara yang ditimbulkan atas dugaan korupsi dan TPPU di BPR Bestari Tanjungpinang.
“Sudah kita tetapkan tersangka (AF) kemarin. Kurang lebih enam sampai tujuh miliar,” ujar Denny, Kamis (9/11/2023).
Ia menerangkan, modus yang dilakukan AF untuk melakukan korupsi dan TPPU, dengan melakukan penarikan tabungan nasabah, pencairan deposito nasabah BPR Bestari tanpa mengikuti aturan yang berlaku.
“Dan Penarikan uang kas pada rekening giro milik BPR Bestari pada Bank Mitra tanpa melalui ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.
Atas Perbuatannya, tersangka AF terancam Pasal Primair, Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Subsidair Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
“Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang ditetapkan Pasal 3 dan atau Pasal 4 Undang-undang RI Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang,” pungkasnya.
Sebelumnya, status penanganan perkara dugaan korupsi dan TPPU BPR Bestari Kota Tanjungpinang, telah naik dari penyelidikan ke penyidikan, pada awal Agustus yang lalu.
Kala itu, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 18 orang saksi, dan mengumpulkan sejumlah alat bukti. Yakni, rekening koran, hingga deposito penarikan uang yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Penulis: Mael
Editor: Alam
Discussion about this post