DM – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tanjungpinang dan Bintan, melakukan aksi demonstrasi terkait permasalahan Pulau Rempang Batam, Senin (2/10/2023).
Aksi itu dilakukan di bahu Jalan Basuki Rahmat Tanjungpinang. Puluhan mahasiswa ini menuntut agar pemerintah pusat membatalkan pembangunan proyek strategis nasional di Pulau Rempang.
Dalam aksi demo ini, sejumlah mahasiswa terlihat menunjukan spanduk yang bertuliskan “Demi Investasi Rakyat Dihabisi”. Ada juga yang bertuliskan “Tuntut Keadilan Untuk Rempang Galang”.
Kordinator aksi, Khairul Rizal mengatakan, aksi ini merupakan bukti solidaritas bahwa HMI Tanjungpinang dan Bintan, akan terus berpihak kepada masyarakat Pulau Rempang.
“Kita menolak tindakan refresif, kemudian menolak investasi yang dapat menggusur warga rempang. Ini merupakan bukri, bahwa HMI solid bersama masyarakat,” ujar Rizal di lokasi aksi.
Selain itu, HMI juga meminta pemerintah pusat, untuk mengevaluasi atau mempertimbangkan lagi melaksanakan proyek strategis nasional di Pulau Rempang.
Bahkan, puluhan mahasiswa itu mendesak Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) untuk segera mengambil tindakan, soal ada beberapa pelanggaran HAM yang dialami masyarakat Rempang.
Mereka juga meminta Gubernur Kepri untuk menyatakan sikap, jika memang berpihak kepada masyarakat Rempang. HMI menuntut keadilan Gubernur Kepri, jika peduli dengan masyarakatnya.
“Jika dia kepala daerah, maka HMI minta pernyataan, bahwa ia memihak kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai mahasiswa, Rizal menduga akan ada pelanggaran konsitusi, jika proyek strategis nasional masih di lanjutkan di Pulau Rempang.
Menurutnya, investasi tersebut juga tidak jelas. Sebab, tidak ada dokumen resmi yang bisa ditunjukan kepada masyarakat.
“Kita khawatir, akan merusak kedaulatan rakyat. Kami tidak tau jelas, investasi ini untuk masyarakat atau tidak. HMI akan mengontrol hingga tuntas,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Tiara
Discussion about this post